Mar 4, 2025

Mengetahui Seluk Beluk Fashion Ecoprinting Bersama Cinta Bumi Artisans




Setiap warna hadir membawa cerita tersendiri; menyampaikan emosi, makna, serta bagaimana warna mewujudkan harmoni serta menghadirkan keindahan. Nyatanya, warna mampu membuat kita terharu, bahagia, serta takjub dalam waktu yang sama. Warna tak hanya didapatkan dari bahan kimiawi, jauh sebelum itu warna hadir melalui alam yang ada di sekitar kita.

Dedaunan yang sering saya jumpai, nyatanya mampu memberikan keindahan melalui pola, guratan dalam setiap helainya, serta warna yang dihasilkannya. Ecoprinting, begitu orang-orang menyebut istilah teknik pewarnaan kain atau kertas dengan menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tanaman. Teknik ini memanfaatkan pigmen alami dari tumbuhan untuk menciptakan pola unik yang langsung tercetak di permukaan kain atau kertas tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.

Saya telah mengikuti workshop online bersama Eco Blogger Squad dan Cinta Bumi Artisans. Cinta Bumi Artisans merupakan komunitas yang membangun energi melalui ecoprinting. Di mana tujuan mereka adalah melestarikan kebudayaan dari leluhur dan mengurangi pencemaran ekosistem. 

Latar Belakang Ecoprinting



Ecoprinting berasal dari teknik pewarnaan alami yang telah digunakan oleh berbagai budaya sejak zaman dahulu. Namun, teknik modern ecoprinting mulai dikenal luas berkat India Flint, seorang seniman tekstil asal Australia, yang mengembangkan metode ini secara lebih sistematis. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam industri tekstil, ecoprinting semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Salah satu tradisi nenek moyang Suku Dayak Iban adalah Nenun. Kegiatan Nenun sudah diwariskan oleh leluhur Suku Daya Iban sejak zaman dahulu hingga sekarang, kain tenun berasal dari lembaran benang yang telah diwarnai dengan pewarna alam. Perwarna alam yang mereka gunakan berasal dari tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sekitar rumah, di hutan, atau di kebun-kebun. 

Dengan menenun, itu berarti ikut berperan dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi Suku Dayak Iban. Selain itu, dengan menenun dan menggunakan pewarna alam, maka kita ikut melestarikan alam dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Proses Ecoprinting



Pemilihan Bahan

  • Kain yang digunakan biasanya berbahan alami seperti katun, sutra, atau linen agar dapat menyerap warna dengan baik.
  • Daun dan bunga yang memiliki pigmen kuat, seperti daun jati, eukaliptus, ketapang, atau bunga waru.
Mordanting (Penyiapan Kain)

Kain direndam dalam larutan mordant (biasanya tawas, tunjung, atau cuka) untuk membantu fiksasi warna agar lebih tahan lama.

Penyusunan Pola

Daun atau bunga disusun di atas kain sesuai pola yang diinginkan, kemudian kain dilipat atau digulung dengan rapat.

Proses Perebusan atau Pengukusan

Kain yang sudah disusun direbus atau dikukus selama beberapa jam agar pigmen dari tumbuhan berpindah ke kain.

Pengeringan dan Fiksasi Warna

Setelah proses perebusan selesai, kain dikeringkan dan warna akan semakin terlihat jelas setelah beberapa hari.

Keunggulan Ecoprinting

  • Ramah Lingkungan: Tidak menggunakan pewarna kimia yang dapat mencemari lingkungan.
  • Unik dan Eksklusif: Setiap kain memiliki pola berbeda tergantung bentuk dan jenis daun/bunga yang digunakan.
  • Proses Tradisional: Menggabungkan seni dan teknik alami yang diwariskan secara turun-temurun.

Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan

Salah satu keunggulan utama ecoprint adalah sifatnya yang ramah lingkungan. Dalam industri tekstil konvensional, pewarna kimia sering kali mencemari air dan tanah. Ecoprint, di sisi lain, hanya menggunakan bahan alami seperti daun jati, eukaliptus, ketapang, dan mahoni sebagai sumber warna, serta teknik fiksasi alami dengan cuka atau tawas. Hal ini menjadikan ecoprint sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan dalam dunia fashion dan tekstil.

Keindahan Ecoprinting

Nyatanya, kain yang diwarnai dengan teknik ecoprinting menghasilkan karya yang rupawan. Guratan dalam sehelai daun memberikan keunikan tersendiri, terlebih lagi setiap daun memiliki pola yang berbeda. Dengan terus berlatih dalam menyusun pola dari satu daun ke daun lainnya, akan menciptakan keindahan yang alami dan unik. 

Setiap helai kain yang diwarnai dengan teknik ecoprinting memiliki nilai yang tak tertandingi, sehingga memberikan kesan yang bermakna.

Nah, itu dia mengenai ecoprinting yang bisa saya sampaikan. Apakah kamu tertarik untuk mencoba membuatnya juga?

0 Comments:

Post a Comment

Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)

Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^