Orang muda identik dengan energinya yang masih maksimal sehingga semangatnya pun masih membara. Maka, orang-orang di usia muda semestinya mampu membawa hal baik untuk diri sendiri, pun untuk orang lain. Tidak perlu terlalu jauh, cukup dari hal-hal kecil saja. Namun, ada orang-orang muda yang memiliki visi dan misi menjaga bumi dari kegiatan yang mereka lakukan.
Pada hari jumat lalu, tepatnya tanggal 20 Oktober 2023, seperti biasa saya mengikuti online gathering dari Eco Blogger Squad yang mengusung tema Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia.
Dalam online gathering itu, terdapat narasumber yang memberikan pemaparan sesuai dengan bidang masing-masing. Sesuai judulnya, pemberi materi wanita muda yang penuh semangat.
Hal Sederhana Untuk Menjaga Bumi Mulai Dari Apa yang Kita Makan
Pada sesi pertama, acara dimulai dengan pembahasan mengenai makanan yang dipandu oleh Jaqualine Wijaya yang merupakan CEO and Co-Founder at Food Sustainesia. Dalam pemaparannya, muncul berbagai pertanyaan mengenai food waste. Apa yang membuat orang membuang-buang makanan dan bagaimana itu bisa terjadi.
Sisa makanan dalam level rumah tangga atau masyarakat banyak terbuang dan menumpuk. Hal ini sangat erat dengan lingkungan yang saya tinggali. Seringnya, makanan terbuang karena memasak terlalu banyak. Hidangan yang ada tidak sesuai selera semua pemilik rumah, sehingga memutuskan untuk membeli di luar. Akhirnya, makanan yang telah dihidangkan harus dibuang begitu saja, sebab sudah tidak bisa dikonsumsi karena sudah basi.
Makanan yang terbuang dan menumpuk tersebut menyebabkan kebakaran di TPA karena merupakan sampah organik. Dalam dua tahun ini, saya pun mendapati beberapa kali TPA yang kebakaran di sekitar daerah saya. Dugaannya masih simpang siur. Ada yang mengatakan penyebabnya adalah baterai, ada pula penyebabnya dari hal lainnya. Meskipun begitu, semestinya kita sudah mulai untuk memilah sampah dan meminimalisirnya dengan makan sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai nafsu belaka.
Pemilihan terhadap makanan pun mempengaruhi food waste, seperti yang saya katakan tadi yakni mengenai selera. Rasa dan selera mempengaruhi pemilihan makanan. Selanjutnya, akan mempengaruhi mengenai terbuang tidaknya makanan tersebut.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan?
Mengetahui fakta yang ada. Yakni melihat bagaimana kita memilih makanan tersebut, menyesuaikan selera, serta tidak mengesampingkan dampak kesehatan yang ada.
Skelas Siak Ruang Bagi Muda Kreatif
Pada tahun 2012 kementerian KLHK mendeklarasikan Siak sebagai kabupaten hijau. Skelas merupakan komunitas yang bertujuan untuk memberikan ruang orang-orang muda untuk mengembangkan potensi mereka secara kreatif.
Sentra kreatif yang digerakkan oleh orang muda melalui kerja sama multipihak untuk mengembangkan inovasi produk lokal sehingga mewujudkan kelestarian alam dan budaya serta kesejahteraan bersama.
Pada sesi ini, Cerli Febri Ramadani selaku ketua Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS). Komunitas ini memiliki banyak anggota dari berbagai latar belakang, yang sama-sama memiliki tujuan untuk mengembangkan produk lokal.
Terbentuknya komunitas ini, Skelas berharap menjadi pemicu orang muda untuk bergerak lebih kreatif dan berani dalam mengembangkan kreativitas tersebut.
Kira-kira Tujuan Skelas Seperti di Bawah Ini
- SKELAS memberikan wadah bagi orang muda untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi mereka secara kreatif.
- Mendorong ekonomi kreatif lestari di Kabupaten Siak.
- SKELAS bertindak sebagai wadah kolaborasi antara komunitas dan pemerintah.
- SKELAS berupaya untuk mendukung visi Siak Hijau, yang mengutamakan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Bioenergi Asia
Narasumber selanjutnya adalah Amalya Reza Manajer Bioenergi di Trend Asia. Darah muda satu ini berasal dari Trend Asia yang merupakan organisasi masyarakat sipil independen yang bergerak sebagai akselerator transformasi energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia.
Misi dari Trend Asia di antara lain:
- Mempercepat transformasi energi dengan menumbuhkembangkan ekosistem dan model yang bersumber dari pilihan energi bersih terbarukan secara berkeadilan, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.
- Mendorong tumbuh kembang ekosistem produksi, distribusi, konsumsi berbasis ekonomi yang demokratis dan berkelanjutan.
- Mendorong gerakan ekososionomik (ekologi-sosial-ekonomi) untuk mewujudkan jaminan kesejahteraan rakyat dan keadilan antar generasi.
Begitulah hal yang saya dapatkan dari mengikuti online gathering yang diadakan oleh Eco Blogger Squad. Mengikuti acara tersebut memberi saya informasi baru dan semangat baru, sebab pihak terkait merupakan orang-orang muda yang menginspirasi.
0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^