Baru-baru ini saya membaca berita dari CNN Indonesia mengenai kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Menurut berita dalam artikel tersebut asap tebal terlihat ketika malam hari dan terjadi di beberapa lokasi di Kalimantan Selatan.
Setahun lalu, saya mengikuti gathering mengenai pentingnya lahan gambut bagi kelangsungan kehidupan di masyarakat maupun ekosistem lainnya. Namun, masih ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menyebabkan kebakaran hutan.
Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah serius yang telah lama menghantui Indonesia. Dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki luas hutan dan lahan yang sangat luas, namun juga rentan terhadap risiko kebakaran. Kebakaran ini tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat serta ekonomi. Artikel ini akan mengulas tentang faktor penyebab, dampak, dan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
Faktor Penyebab
Praktik Pertanian yang Tidak Berkelanjutan: Konversi hutan menjadi lahan pertanian seringkali dilakukan melalui metode pembakaran. Praktik ini dapat memicu kebakaran yang sulit dikendalikan dan meluas ke wilayah yang lebih luas.
Perubahan Iklim: Perubahan iklim telah meningkatkan suhu dan memperpanjang musim kering, menciptakan kondisi yang lebih rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Pembukaan Lahan: Aktivitas ekspansi perkebunan kelapa sawit, karet, dan industri lainnya dapat mengakibatkan penebangan hutan yang tidak terkendali, meningkatkan potensi kebakaran.
Praktik Pembakaran Tradisional: Beberapa komunitas di Indonesia masih menggunakan praktik pembakaran lahan sebagai bagian dari budaya mereka, terutama untuk mempersiapkan lahan pertanian baru.
Kebijakan dan Penegakan Hukum yang Lemah: Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang efektif memungkinkan praktik ilegal seperti pembakaran hutan terus berlanjut.
Kerusakan lahan gambut pun menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan. Semestinya, lahan gambut tidak akan mudah terbakar apabila tidak ada campur tangan manusia yang menyebabkannya kering atau lembab.
Lahan gambut memiliki karakteristik seperti spons yang bisa menyerap banyak air. Namun, apabila ada pembangunan dan lainnya, air tersebut akan hilang dan menjadikannya kering. Itulah hal yang bisa menyebabkan lahan gambut terbakar. Bahkan, lahan gambut yang terbakar bisa menciptakan asap yang lebih tebal dan mengakibatkan polusi udara.
Pentingnya Lahan Gambut
Penyimpan Karbon: Lahan gambut mengandung sejumlah besar karbon organik yang disimpan dalam tanah basah. Jika lahan gambut mengalami degradasi atau pembakaran, karbon ini akan dilepaskan ke atmosfer sebagai gas rumah kaca, berkontribusi pada perubahan iklim.
Keanekaragaman Hayati: Lahan gambut adalah habitat bagi berbagai spesies unik yang beradaptasi dengan kondisi tanah dan iklim yang khas. Beberapa spesies ini mungkin sulit ditemui di ekosistem lain.
Air Bersih dan Regulasi Air: Lahan gambut berfungsi sebagai penyaring alami, membersihkan air dan mengatur aliran air, sehingga berkontribusi pada penyediaan air bersih dan mencegah banjir.
Sebagai warga Indonesia yang baik, tentu saya peduli dengan issue yang terjadi akhir-akhir ini, bahkan sudah bertahun-tahun tidak kunjung selesai. Bahkan, saat ini sedang banyak berita mengenai udara Jakarta yang sudah sangat buruk.
Saya yang hidup di dusun saja ketika mendapati tetangga membakar sampah dan asapnya masuk ke rumah membuat saya kesal dan sesak. Apalagi warga yang hidup di sekitar hutan yang terbakar, saya tidak tahu bagaimana rasanya.
Semoga kita sadar bahwa kehidupan tidak sekadar mengenai keuntungan pribadi. Yuk, ikut menjaga hutan dengan mengunjungi halaman berikut https://teamupforimpact.org.
0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^