Bolehkah Minum Air Kelapa saat Anak Muntah dan Diare?

Ketika anak mengalami muntah dan diare, ada beberapa anjuran sekaligus pantangan makanan bahkan buah dan sayur yang harus diketahui dan diterapkan oleh orang tua. Beberapa makanan yang harus dihindari selama diare yakni mie instan, makanan dengan cita rasa yang pedas, kopi, susu, serta buah dengan serat tinggi. Bagaimana dengan air kelapa? Bolehkan minum air kelapa saat anak muntah dan diare?

Sejak dahulu, pohon kelapa dikenal dengan tumbuhan yang dari hulu hingga hilirnya dapat bermanfaat bagi manusia. Salah satu yang akrab di kehidupan manusia adalah bagian daun dan buahnya. Bagian daun yang masih muda biasanya dibuat janur (hiasan untuk pesta pernikahan adat), sedangkan yang tuanya sering digunakan untuk bahan bakar kompor kayu. Sedangkan buahnya memiliki banyak manfaat, mulai dari kulit yang tebal dan bertekstur serabut ini sering digunakan untuk bahan bahan kompor kayu dan untuk mencuci piring sebagai pengganti spons. 

Daging buahnya dilapisi tempurung kuat yang sering dijadikan arang hingga berbagai kerajinan tangan, mulai dari gayung, tas, dan masih banyak lagi. Air kelapanya pun dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tubuh, selain itu, rasanya pun menyegarkan terutama jika disantap dengan tambahan daging kelapa muda. Sedangkan daging kelapa tuanya dapat dijadikan santan atau minyak kelapa.

Berbicara manfaat, adakah manfaat air kelapa pada pasien muntah dan diare? Atau hanya buah bibir yang tidak memiliki kekuatan ilmiah? Agar tidak salah dalam mengkonsumsinya, yuk simak berikut ini!

Mengapa Muntah dan Diare harus ditangani dengan cepat?

Diare sangat menyiksa penderitanya. Tidak hanya waktu yang tersita karena harus bolak-balik toilet serta rasa tidak nyaman pada perut, diare juga berisiko memicu terjadinya dehidrasi pada tubuh. Tubuh bisa kehilangan banyak cairan yang dikeluarkan bersamaan dengan muntah atau buang air besar yang memiliki frekuensi tinggi. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh pasien muntah dan diare.

 

Dehidrasi merupakan kondisi genting, terutama bila terjadi pada balita dan anak-anak. Oleh sebab itu, diare harus segera ditangani dengan cepat dan tepat untuk mencegah adanya dehidrasi.

Ciri-ciri Dehidrasi pada Anak

Dehidrasi memiliki tiga tingkatan, yakni ringan, sedang dan parah. Yuk, kenali ciri-cirinya!

Ciri-ciri dehidrasi ringan dan sedang:

●     Menangis tanpa air mata (namun, bayi yang baru lahir memang menangis tanpa air mata, jadi hal tersebut bukan termasuk tanda dehidrasi)

●     Mulut dan bibir dalam kondisi kering

●     Rewel hingga tidak tertarik untuk bermain

●     Tidak menyusu dengan kuat

●     Warna urin terlihat pekat dan memiliki bau yang menyengat

●     Tidak buang air kecil minimal dalam waktu minimal 6 jam

Ciri-ciri dehidrasi parah:

●     Tubuh terlihat pucat

●     Tangan dan kaki terasa dingin

●     Mengalami sesak napas

●     Memiliki tekanan darah rendah

●     Tubuh lemas dan sering mengantuk

Cara Mencegah Dehidrasi pada Pasien Muntah dan Diare

●     Menggantikan cairan tubuh

Menggantikan cairan tubuh bisa dengan cara meminum larutan oralit, sup kaldu ayam, dan air kelapa. Mengapa air kelapa dapat mencegah dehidrasi pada pasien muntah dan diare? Apa kandungan yang terdapat di dalam air kelapa?

 

Air kelapa mengandung elektrolit yang diperlukan oleh tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang. Beberapa jenis elektrolit yang terdapat di dalam air kelapa adalah magnesium, potasium, sodium dan kalsium. 

 

Kandungan elektrolitnya lebih kaya dibanding air putih , serta kandungan potasiumnya setara dengan mengkonsumsi 16 buah pisang. Oleh sebab itu, air kelapa dipercaya dapat mengatasi muntah pada anak serta diare yang sedang dialaminya. Namun, dengan catatan, konsumsi ini lebih baik tanpa gula.

 

●     Minum obat diare

Biasanya, obat diare seperti entrostop dan sebagainya bisa dikonsumsi untuk anak berusia diatas 6 tahun. Jika dirasa masih khawatir dengan keadaan Si Kecil yang sedang muntah dan diare, Anda bisa membawanya ke dokter untuk mendapatkan resep yang tepat.