Nasib Bloger Penuh Waktu Ketika Pandemi - Seharusnya, saya menuruti
keinginan orang tua untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Seperti yang
dikatakan bapak, “Negara tidak akan bangkrut”. Meskipun di luar sana, ada
negara yang jatuh miskin. Akan tetapi, sedikit kemungkinan Indonesia mengalami hal
itu. Di saat pandemi seperti ini, saya mulai menyesali keputusan saya menjadi
bloger penuh waktu tanpa ada penghasilan dari pintu lain. Meskipun kabarnya
gaji PNS akan dikurangi selama pandemi ini, paling tidak, mereka masih memiliki
penghasilan tetap setiap bulannya. Sedangkan saya, tidak.
Saya masih beruntung, sebab orang
tua masih berkecukupan. Saya cukup bergantung kepada orang tua mengenai tempat
tinggal dan uang makan di masa sulit ini. Sebelum ini, saya indekos dan ketika
pandemi saya memutuskan untuk pulang kampung, ke rumah orang tua. Selain karena
ketika masa sulit lebih nyaman dekat dengan keluarga, pun karena saya sudah tak
sanggup bayar uang indekos.
Saat seperti ini, ketika melihat
baju-baju bertumpuk di lemari, membuat saya sedih. Sangat sedih. Saya baru
memakai kerudung tiga tahun ini, satu dua tahun, saya sibuk mengumpulkan
pakaian-pakaian. Bukan tanpa alasan. Sebab, saya seakan sedang mencari jati
diri kembali. Mencocokkan pakaian-pakaian dengan diri saya. Sampai akhirnya,
saya menjadi konsumtif dan menumpuklah baju-baju di lemari.
Sebab sudah terjadi dan uang
tinggal kenangan, maka saya ingin berdamai dengan diri sendiri. Mencoba menahan
diri untuk tidak konsumtif dengan membeli banyak pakaian. Pakaian yang saya
miliki saat ini lebih dari cukup. Maka, saya mulai lagi untuk menabung meskipun
tak banyak. Paling tidak, ada yang saya sisakan.
Sepi Tawaran Pekerjaan
dan Tidak Ada Acara
Sebelum tanggal 16 Maret 2020,
hari pertama pemerintah mengimbau untuk di rumah saja selama paling tidak 14 hari,
ada tawaran event dari beberapa brand. Bahkan, ada yang sudah terjadwal dengan
baik, tetapi harus rela dibatalkan. Dengan adanya covid-19 ini, sudah jelas
acara-acara offline tidak ada. Dengan
kata lain, tawaran pekerjaan pun semakin sedikit. Setiap bulannya ada
pemasukkan itu sudah bagus sekali, meskipun tidak banyak. Beruntung, beberapa
brand tidak mati gaya, sehingga mengadakan event daring dan masih mau
menggandeng bloger.
Tak hanya event saja yang sudah
tak ada. Tawaran pekerjaan pun menyusut. Hanya ada satu dua tawaran menulis,
sehingga saya masih bersyukur akan hal itu. Sungguh, dampak pandemi ini sangat
terasa bagi semua kalangan.
Bersyukurlah, kalau kita masih
ada penghasila di masa sulit ini. Alhamdulillah.
Selain menulis blog, saya pun
membuka jasa foto produk. Meskipun tidak ramai. Tapi, saya tetap bersyukur akan
hal ini. Semoga kita dikuatkan oleh-Nya, sehingga bisa melalui hal ini dengan
baik. Aamiin.
Siang tadi, saya menonton ulang
drama Korea W Two World. Dalam drama Korea tersebut, sang komikus berkata pada tokoh
komiknya.
“Semua kejadian itu hanya untuk
membuat tokoh utama kuat.”
Kalimat tersebut benar-benar
menampar, bahwa Allah kasih segala cobaan dan kesakitan untuk membuat kita
lebih kuat.
0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^