Awal tahun kemarin, saya membeli
sebuah buku untuk jurnal sehari-hari saya. Sebelumnya pun, saya sudah memiliki
buku untuk hal ini. Nah, karena sudah memasuki tahun 2020 saya ingin membeli
buku baru untuk tahun baru. Tentunya, saya ingin buku yang sesuai dengan selera
saya. Akhirnya, saya menjatuhkan hati saya pada buku bersampul vintage warna krem dengan aksen renda.
Yang paling saya sukai dari jurnal ini yakni ada klip yang terhubung dengan
magnet dan desainnya.
Tak semua pekerja lepas seperti
saya; yang memiliki jurnal untuk sehari-hari dan pekerjaannya. Saya suka
menuliskan banyak hal pada satu buku, agar saya tak usah membawa banyak buku ke
mana-mana. Memang sih, terkesan berantakan dan tidak rapi, tetapi tidak
masalah. Yah, karena saya yang mengisi jurnal ini, maka saya sendiri pun tahu
di mana tulisan-tulisan serta ide yang saya tuliskan dalam jurnal.
Membuat Daftar Bacaan
di Tahun 2020, Menghabiskan Timbunan Buku
Tahun ini saya membuat daftar
bacaan dari buku-buku yang saya miliki – atau saya beli di tahun sebelumnya.
Tak usah tanya berapa banyak buku yang saya miliki dan belum saya baca – sangat
banyak. Untuk itu, saya membuat daftar ini. Berharap dengan membuat daftar
bacaan di tahun 2020, rasa bersalah saya akan terurai dan bisa membeli buku
baru lagi, hehe.
Untuk konsisten tidak membeli
buku baru, saya rasa saya belum bisa. Meskipun, di rak buku saya masih banyak
buku-buku yang belum terbaca. Bahkan, di bulan Januari kemarin saya belum
berhasil menyelesaikan satu buku. Sedihnya.
Saya juga Memasukkan
Daftar Ide Tulisan untuk Blog
Pada bagian lain, saya juga
memasukkan daftar ide untuk blog saya www.wulansari.net
dan untuk blog www.wulankenanga.com. Saya
mendaftar semua ide yang terlintas dari benak saya, maupun hasil dari menjaring
ide melalui Pinterest. Dengan membuat daftar banyak ide, saya bisa memilih
salah satu untuk saya kembangkan, lalu saya menulisnya di MS. Word sebelum saya
menerbitkannya di blog.
Dengan menulis banyak ide, saya
tidak akan kebingunan setiap harinya akan menulis mengenai apa. Cara ini sangat
membantu saya dalam berpikir dan tidak melulu kebingungan harus menulis
mengenai apa setiap harinya. Tak perlu ide hebat untuk memulai menulis, kamu
cukup memiliki ide dan menikmatinya.
Setelah ide-ide tersebut selesai
saya tulis, saya akan menandainya dengan stabilo.
Saya senang melakukan kegiatan menandai tulisan ini ~
Membuat Daftar
Pekerjaan; Proyek Pribadi maupun Pekerjaan dari Klien
Saya selalu membuat daftar
pekerjaan untuk proyek pribadi maupun pekerjaan dari klien. Memang, lebih
banyak yang dari klien, karena saya tidak mau sampai terlupa. Sebagai pekerja
lepas, saya seringnya terlupa dengan pekerjaan yang ada kalau tidak menuliskannya
dalam daftar. Seperti halnya saya membuat daftar ide, saya juga menandai list pekerjaan yang selesai saya
kerjakan dengan stabilo. Dengan
begitu, saya tahu saya sudah selesai mengerjakannya.
Untuk Catatan
Reportase, Tagar, dan Ide Lain
Saya membawa jurnal ini ke
mana-mana, termasuk ketika bekerja di luar atau ketika ada event. Materi yang
disampaikan oleh pembicara saya catat di jurnal, untuk saya tulis kembali dalam
Ms. Word. Hal ini membuat saya tetap mengingat hal-hal penting yang disampaikan
oleh pembicara, melalui sudut pandang saya. Meskipun, terkadang di event
tertentu terdapat siaran pers, tetap saja saya lebih senang mencatatan dalam
jurnal, sehingga tulisan saya akan lebih berisi dan berbeda.
Selain mencatatan untuk
reportase, saya juga mengisi jurnal saya dengan ide-ide segar ketika bertemu
dengan teman sepermainan. Ketika kami bertemu dan mengadakan rapat
kecil-kecilan, saya suka mencatat hal-hal tersebut dalam jurnal dan
megembangkannya atau melaksanakannya di kemudian hari.
Tak hanya itu saja, saya juga
menjadikan jurnal ini untuk menyimpan ide-ide; seperti tagar untuk instagram,
dll.
Membuat Rincian
Pekerjaan; Brief
Setelah memutuskan untuk menulis
apa terlebih dahulu dari daftar ide-ide saya, saya akan membuat rincian dari
ide tersebut di beda halaman. Kalau ide tersebut merupakan ide yang memiliki listicle, maka saya akan menuliskan
poin-poinnya secara lengkap. Dengan begitu, saya akan tetap pada ide dasar yang
saya pakai. Tidak akan berbelok ke mana-mana dan membuat saya tetap pada jalan
yang benar – halah.
Untuk pekerjaan dari klien, saya
menuliskan lebih lengkap lagi, beserta to
do list yang harus saya lakukan dengan jelas dan tepat. Seperti apa yang
harus saya lakukan; menerbitkan di instagram feed, model foto, tautan yang harus saya masukkan, berapa kali
menerbitkan tulisan di instagram story, membagikannya ke facebook, dll. Dengan
membuat daftar dan rician brief dari
klien, membuat saya lebih teliti, sehingga minim revisi. Setelah saya
menyelesaikan pekerjaan-perkerjaan tersebut, saya menandainya lagi. Dan lagi,
kegiatan menandai dengan stabilo
adalah hal yang menyenangkan.
Memiliki jurnal dengan tampilan
yang cantik, memberikan energi positif kepada saya. Biasanya, saya menulis
jurnal ketika pagi usai berbelanja. Saya menulisnya sembari mendengarkan musik
atau menonton YouTube dan membuka aplikasi pinterest via smartphone.
Dengan memakai jurnal, menurut
saya, saya lebih terarah dan tidak akan berpikir terlalu lama untuk produktif.
Bahkan, saya tidak akan melupakan hal-hal yang mesti saya lakukan.
Nah, semoga bermanfaat!
Wahhh.. mantap mbak.. saya cuman jadi wacana nih, buat kekginian. Wkww
ReplyDeleteIni aku banget mbak hahaha udah jadi kebiasaan mulai dari SMA dulu. Selalu deh bawa jurnal kemana2, catet apa aja disana. Meski sekarang ada HP, belum tergantikan mah easa senang menstabilo to do list yg zdh done 😄😄 toss lah kita 😘😘
ReplyDeletewih keren banget semuanya terjadwal dg rapih
ReplyDeleteAwal tahun 2020 ini, saya memulai menuliskannya di jurnal. Saya merasa segala sesuatu jadi terjadwal dengan baik dan jarang banget yang kelupaan untuk dikerjakan.
ReplyDelete