Tahun 2016 lalu, linimasa dihebohkan dengan hadirnya Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2). Di mana-mana membicarakan kisah Rangga dan Cinta itu. Berbeda dengan kisah pertamanya, AADC 2 mengambil lokasi di Jogja, salah satunya lokasinya adalah di Candi Ratu Boko. Tak hanya melalui film ini, saya sering melihat teman-teman berfoto di Candi Ratu Boko, terutama ketika senja menyapa. Untuk itu, saya mengajak Arum ke Candi Ratu Boko menggunakan angkutan umum.
Sebelumnya, saya sudah menghitung jarak dari Tugu Yogyakarta ke Candi Ratu Boko menggunakan taksi online. Harganya cukup menguras kantong, yaitu sekitar 80ribu untuk sekali jalan. Untuk pulang pergi, silakan dikalikan sendiri. Belum lagi harus mengeluarkan uang untuk masuk ke Candi Ratu Boko, bisa-bisa membengkak biaya perjalanan kami.
Untuk itu, alternatif lain agar menghemat biaya adalah dengan naik TransJogja, biaya per orang hanya Rp. 3500 saja. Itu artinya, kami hanya perlu mengeluarkan biaya Rp. 14.000,- untuk pulang pergi dari Malioboro sampai Terminal Prambanan.
Transportasi ke Ratu Boko Menggunakan TransJogja
Untuk menuju Candi Ratu Boko dengan TransJogja, saya menuju halte Malioboro satu. Di sana, saya bertanya kepada petugas yang menjaga bagaimana menuju Candi Ratu Boko. Dia mengatakan bisa pakai TransJogja 1A, turun di Terminal Prambanan. Di sini, kamu bisa ke Candi Prambanan yang memang dekat sekali, tetapi saya tidak mampir ke Candi Prambanan karena lebih penasaran dengan Candi Ratu Boko.
Perjalanan dari halter Malioboro 1 hingga sampai Terminal Prambanan memakan waktu tidak sampai satu jam. TransJogja yang kami tumpangi cukup kencang, sehingga perjalanan pun lebih cepat.
Untuk mencapai Candi Ratu Boko, kami memesan taksi online. Kamu juga bisa menggunakan shuttle untuk menuju Candi Ratu Boko. Dengar-dengar, bisa langsung paket dengan tiket masuk Candi Prambanan.
Biaya taksi online ke Candi Ratu Boko dari Terminal Prambanan sekitar 22ribu.
Candi Ratu Boko
Tiket masuk Candi Ratu Boko sebesar Rp. 40.000-, per orang. Dengar-dengar, di atas jam 3 sore harga tiket masuk menjadi Rp 100.000,-. Hal ini karena ketika sore, matahari menyinari candi dan menjadikannya pemandangan yang teramat memukau. Ada yang memberi saran, apabila ingin menikmati Candi Ratu Boko ketika senja dan tetap membayar dengan harga 40ribu, datanglah pukul dua siang.
Awalnya, saya pikir kompleks candi ini hanya dari candi utama yang biasa menjadi objek foto para wisatawan. Yaitu semacam gerbang utama dengan dua gerbang pada kedua sisinya. Ternyata, apabila ditelusuri lebih jauh, kompleks candi ini cukup luas dan banyak spot yang bisa kita jadikan foto. Adik saya beberapa kali bertanya, di mana Rangga dan Cinta duduk berdua dalam film AADC2?
Kami berdua menebak-nebak, di mana persisnya mereka berdua duduk. Namun, ada reruntuhan candi yang membuat kami kebingungan, di mana lebih tepatnya mereka berada. Saya menebak sih, berada di mana saya berfoto ini.
Pada bagian ini, angin bertiup kencang dan dingin. Suasana teramat sepi, karena memang bukan akhir pekan atau orang lebih banyak datang ke Candi Prambanan alih-alih ke Candi Ratu Boko. Akan tetapi, saya suka sekali kalau suasana sepi seperti waktu itu, karena saya leluasa untuk mengabadikan suasana yang ada.
Di beberapa bagian ada orang-orang bekerja, sepertinya membetulkan letak bebatuan candi atau entah apa. Kawasan cukup asri dan menyenangkan. Bahkan, saya enggan beranjak dari tempat duduk di bawah dua pohon rindang. Benar-benar bisa dijadikan tempat wisata keluarga.
Selain candi, di dalam kawasan Ratu Boko disediakan mushola dan kantin. Sehingga, kamu bisa berlama-lama di sini, sembari menikmati pemandangan Jogja dari atas.
Usai menikmati dan puas berfoto serta makan siang, menjelang dzuhur kami memutuskan untuk keluar dari kawasan Candi Ratu Boko. Kami kembali memesan taksi online, untuk mengantarkan kami ke Terminal Prambanan. Dari terminal tersebut, kami naik TransJogja dan turun di halte Malioboro 1.
Jadi, kalau ditotal biaya kami ke Candi Ratu Boko menggunakan TransJogja adalah sekitar 130ribu untuk berdua. Hem, bagaimana benar-benar lebih hemat daripada naik taksi online langsung dari Malioboro, kan?
Usai dari Candi Ratu Boko, kami berencana untuk ke Taman Sari, namun Arum sudah kelelahan setelah naik TransJogja, sehingga dia saya ajak makan gelato di kawasan Malioboro. Saya akan menuliskan mengenai gelato ini ya.
0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^