ASUS Vivobook Flip TP410 Solusi Bagi Saya Untuk Ruang Gerak Lebih Luas - Sejak muda saya sudah hobi
menulis. Menulis di buku harian, di buku tulis, lembaran-lembaran kertas.
Sampai akhirnya, ketika duduk di bangku SMA saya dibelikan seperangkat komputer
oleh Lelaki Melankolis. Hal pertama yang saya lakukan ketika komputer berada di
meja belajar saya adalah menulis novel. Saya suka menulis novel dan cerpen,
beberapa pernah dimuat di majalah lokal tempat kelahiran saya, Mojokerto.
Kala itu memiliki komputer
jinjing belum sepopuler sekarang, seperangkat komputer menjadi barang yang
sangat mewah. Untuk bisa memilikinya saja kami harus membeli yang bekas. Itu
saja,saya sudah sangat bersyukur dan gembira sekali. Sampai sekarang, saya
bersyukur memiliki bapak seperti Lelaki Melankolis. Tanpa beliau, saya tidak
akan sebahagia seperti saat ini, sampai saya bisa meminang sendiri komputer
jinjing atau laptop ASUS X454Y beberapa tahun yang lalu. Saya beli dari uang
saya sendiri, hasil ngeblog.
Saya ngeblog sudah sejak tahun
2009 dan mulai serius ngeblog (sampai menghasilkan) pada tahun 2014 lalu.
Sungguh, memiliki laptop dari jerih payah sendiri benar-benar membanggakan,
terlebih lagi pekerjaan yang saya jalani sesuai renjana.
Sayangnya, selama bertahun-tahun
ngeblog, saya memiliki kendala dalam menjalankan profesi saya ini. Sebagian
blogger bisa menggunakan ponsel pintar mereka untuk melakukan kegiatan blogging; menulis, edit foto, desain, dan
bermedia sosial. Sedangkan saya, sebagian besar kegiatan tersebut saya lakukan
melalui laptop. Yah, saya tidak nyaman memakai ponsel pintar untuk melakukan
kegiatan tersebut, terutama dalam mendesain, edit foto dan menulis.
Latar Belakang Masalah
Laptop ASUS, Kopi, dan KAMU |
Selain menulis, saya juga suka fotografi. Sebagian foto dalam artikel-artikel saya merupakan hasil jepretan kamera saya, yang saya panggil Etro. Tentunya, untuk membuat hasil jepretan Etro semakin menawan, saya harus mengeditnya. Perangkat lunak saya gunakan untuk mengedit foto adalah PhotoScape, Adobe Photoshop dan Adobe Lightroom. Jelas, perangkat-perangkat lunak tersebut membutuhkan kapasitas RAM serta prosesor yang mumpuni, agar tidak membuat saya kesusahan dalam mengedit foto. Paling tidak, saya harus memiliki komputer jinjing atau laptop dengan kapasitas RAM 4GB ke atas.
Software desain, selain
membutuhkan laptop dengan prosesor, RAM yang mumpuni, pun harus memiliki layar
dengan resolusi tinggi, agar hasil desain, edit foto sesuai dengan yang saya
harapkan. Tentunya teman-teman paham, beberapa warna ketika di kamera, smartphone, dan laptop berbeda. Nah,
dengan layar beresolusi tinggi akan mempersempit perbedaan tersebut. Sehingga,
warna yang akan dihasilkan tetap tajam.
Banyak alasan kenapa saya lebih
suka mengedit foto, menulis, bermedia sosial melalui laptop daripada melalui smartphone, karena melalui laptop saya
lebih bebas, leluasa, lebih mudah dan lebih lega. Bahkan, ketika di rumah untuk
chatting saja saya suka melalui
laptop daripada melalui smartphone.
Selain menggunakan laptop untuk pekerjaan,
saya tentunya menggunakannya juga untuk menonton film, drama Korea, memutar youtube dan bermain game, hehe.
Rasanya, saya ingin membawa ke
mana-mana laptop saya, agar bisa bekerja di mana saja, kapan saja, dengan
situasi apa saja. Sayangnya, sedikit merepotkan membawa laptop dengan berat
sekitar dua kilo lebih. Belum lagi, kebiasaan saya juga membawa kamera dengan
beban serupa. Hmmm, bisa dibayangkan, bagaimana saya menompang hidup ini? Haha.
Solusi?
Jelas, solusinya adalah dengan
mencari laptop dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan saya dan yang jelas,
laptop yang ringan. Jangan menyuruh saya untuk membeli laptop dengan ukuran
layar 11 inci karena saya pun tak akan “nyaman” dibuatnya. Dan tentunya,
mencari laptop dengan merek serupa yaitu ASUS.
Saya tak perlu banyak alasan
kenapa harus memilih merek ASUS sebagai solusi, karena laptop saya sendiri pun
ASUS. Yang jelas, ketika adik kandung saya, adik sepupu-sepupu saya dan
tetangga saya ketika meminta diantarkan membeli laptop, mereka selalu saya
sarankan membeli laptop ASUS. Yah, karena laptop ASUS memiliki desain kekinian, terjangkau dengan takaran
kebutuhan masing-masing.
Dan mungkin, solusi dari masalah hidup saya adalah ASUS Vivobook Flip TP410
Teman-teman sesama pecinta laptop
ASUS tentunya tahu produk dari ASUS Vivobook Flip TP410 ini. Kenapa saya sampai
menduga bahwa ASUS Vivobook Flip Tp410 merupakan jawaban dan solusi dari
masalah saya di atas? Jelas, saya bisa menduga demikian karena saya sudah
membaca spesifikasi dari ASUS Vivobook Flip TP410 di situs resmi milik ASUS.
Sebelum saya mengemukankan
beberapa alasan kenapa ASUS Vivobook Flip TP410 bisa menjadi solusi bagi
masalah saya dan mampu meringankan beban punggung saya. Saya akan mengulang
sekali lagi, latar belakang masalah yang saya hadapi.
Saya lebih suka menulis, mengedit
foto, menonton film dan semua pekerjaan saya di laptop daripada melalui smartphone. Sedangkan saya memiliki mobilitas
cukup tinggi dengan menghadiri beberapa event
blogging, berkumpul dengan teman, memotret dan sekadar mencari inspirasi di
luar rumah.
Saya membutuhkan laptop yang bisa dipakai untuk apa saja dan kapan saja, tanpa memberikan beban hidup lebih
Alasan ASUS Vivobook Flip TP410 bisa menjadi solusi
1 | ASUS Vivobook Flip TP410 memiliki RAM 4GB dan di atasnya
ASUS Vivobook Flip TP410 memiliki
RAM 4GB ke atas. Kita bisa memilih untuk memiliki berapa RAM, karena akan ada
beberapa pilihan untuk ukuran RAM; 4GB dan 8GB. Sehingga, kita bisa mengukur
kemampuan kita serta kebutuhan kita ketika hendak meminang ASUS Vivobook Flip
TP410 ini.
Dengan adanya RAM tinggi, akan
mendukung “pemakaian” saya dalam menggunakan software-software berat untuk
desain. Tentunya, apabila untuk perangkat lunak seperti Adobe Lightroom saja
mumpuni, pastinya untuk kegiatan saya menulis dan main media sosial bukanlah
sebuah masalah.
2 | ASUS Vivobook Flip TP410 memiliki Prosesor Intel® Core ™ i7 dan grafis
NVIDIA® GeForce® MX130
Selain
didukung dengan RAM yang tinggi, ASUS Vivobook Flip TP410 pun memiliki prosesor
cukup tinggi, seperti Prosesor Intel Core i7 dan grafis NVIDIA yang memang
sesuai sekali mendukung kegiatan desainer dan main game. Sehingga, saya tak usah khawatir tiba-tiba layar laptop
“beku” karena terlalu berat menompang beban perangkat lunak dan masalah
menyebalkan lainnya, ketika saya bekerja.
3 | ASUS Vivobook Flip TP410 body ramping dan ringan
Dengan ASUS Vivobook Flip TP410
pun akan meringankan beban saya, karena dia memiliki berat tak sampai 2kg ,
hanya sebesar 1,6kg saja. Karena begitu ringan, ASUS Vivobook Flip TP410 pun
dibekali dengan body yang super
ramping dan elegan. Dengan body yang
seperti laptop 13 inci namun memiliki layar 14 inci karena ASUS Vivobook Flip
TP410 memiliki fitur Nanoedge. Nah,
loh?
4 | ASUS Vivibook Flip TP410 pun bisa dijadikan 4 mode, sehingga
kegunaannya lebih powerful.
Ketika saya ingin mengedit foto,
saya bisa menggunakannya menjadi mode shared
viewer
Ketika saya ingin menonton film,
saya bisa menggunakannya menjadi mode media
stand
Dan ketika saya ingin menggunakannya
untuk bermain media sosial atau bermain game saya bisa menjadikannya tablet.
5 | ASUS Vivobook Flip TP410 memiliki fingerprint sensor
Sudah tahukah kamu, kalau pada
Windows 10 ada sebuah fitur bernama Windows Hello? Sayangnya, saya baru tahu
setelah membaca mengenai ASUS Vivobook Flip TP410 yang mengusung Windows 10 sebagai sistem operasinya, padahal saya
sendiri pengguna Windows 10. Windows Hello yang ada pada Win 10 ini merupakan
sebuah fitur yang memungkinkan kita untuk log
in atau masuk ke dalam laptop menggunakan deteksi wajah dan jari. Nah,
dengan adanya fingerprint sensor pada
ASUS Vivobook Flip TP410 ini akan memudahkan saya untuk menggunakannya untuk
Windows Hello, karena fitur ini hanya berfungsi pada laptop tertentu saja dan
biasanya pada laptop kelas atas.
Fitur ini bisa saya gunakan agar
tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam “dunia” saya. Ya, karena semua
naskah, foto-foto, dan berkas lainnya tersimpan apik dalam laptop saya.
Kebiasaan saya ketika bekerja
adalah membuka Google Chrome dengan
lembaran-lembaran halaman terbuka di dalamnya; Facebook, Instagram, Blogger,
Google Analytic, Whatsapp Web, Telegram, dan Youtube yang memutar lagu-lagu kesukaan saya. Padahal,
saya pun membuka Adobe Ligthroom dan PhotoScape, terkadang kalau menulis
tentunya saya membuka Ms. Word.
Ya semoga saya bisa memeluk ASUS
Vivobook Flip TP410, untuk meringankan beban hidup yang ada.
Karena saya, adik dan sepupu saya, satu hati; ASUS Laptopku
---
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba: ASUS Laptopku Blogging Competition by uniekkaswarganti.com
sama mba aku juga butuh laptop yang bisa digunakan multifungsi, di mana saja dan kapan saja.
ReplyDeleteIya mbak, beban hidup sudah berat jangan ditambahin dengan beban laptop :D
DeleteWah keren banget pokonya ASUS, saya juga pake, terpercaya pokonya
ReplyDeleteHarga terjangkau dengan spesifikasi sesuai kebutuhan :D
DeleteWah, fotonya bagus2 ya... Laptop ASUS yg 1 ini emang jd idaman para bloger & yg punya mobilitas tinggi
ReplyDeleteTerima kasih mbak :)
DeleteAsus memang yg terbaik,,apalagi ngeflipnya,,btw salam kenal mbakk
ReplyDeleteIya nih, wajib ganti laptop dengan laptop ASUS Flip TP410 biar makin produktif.
ReplyDeleteIya mbak, biar akunya makin bebas :D
DeleteTerima kasih Wulan sudah berpartisipasi dalam ASUS Laptopku Blogging Competition. Good luck.
ReplyDeleteSama-sama Mbak Unn
DeleteCongratulations ya Wulan. Tulisannya memang keren. Layak jadi salah satu pemenang
ReplyDeleteCongrat ya mba :)
ReplyDeleteselamat mbak wulan atas juaranya :D
ReplyDeleteTerima kasih mas Iqbal
DeleteSelamat sekali lagi Wulan, barokallah semoga makin jago ngeblognya
ReplyDeleteMantap nih. Asus bisa meringankan beban di punggung sekaligus pekerjaan kita.
ReplyDelete