Waspadai Jerawat yang disebabkan Hiperandrogen, Kelainan Hormon yang membuat tidak percaya diri sampai berisiko tidak bisa memiliki keturunan - Androgen merupakan hormon yang membentuk otot, bulu, kulit dan bagian tubuh lainnya laki-laki sampai aktivitas organ seks. Hormon androgen membentuk karakteristik laki-laki yang lebih maskulin. Hormon lebih dominan ada pada laki-laki, maka dari itu sering disebut hormon laki-laki. Meskipun begitu, hormon androgen nyatanya pun ada pada perempuan, tetapi dalam porsi yang tak kentara. Apabila porsi hormon androgen berlebih pada perempuan, ini bisa disebut dengan kelainan hormon yang lebih dikenal dengan hiperandrogen.
Baru dengar hiperandrogen? Sama.
Seperti yang saya ungkapkan di
atas, androgen merupakan hormon laki-laki atau hormon yang didominasi oleh
laki-laki. Hiperandrogen bisa diartikan menjadi kelebihan hormon laki-laki.
Tentunya, kasus ini merupakan dalam ruang lingkup perempuan.
Hiperandrogen pada perempuan
bukan hal yang bisa disepelekan begitu saja, karena dampak dari kelainan hormon
ini cukup merisaukan. Mulai dari tak percaya diri, sampai menyebabkan tidak
dapat memiliki momongan. Ehm, cukup mengkhawatirkan.
Dan, lebih mengejutkan lagi,
salah satu gejala kelainan hormon hiperandrogen ini adalah munculnya jerawat
membandel pada wanita.
Saya mendapatkan informasi
mengenai hiperandrogen ini ketika mengikuti acara HEALTH WORKSHOP
"DISCOVER NEW CONFIDENCE" di Babeh Street, Surabaya. Dalam acara
tersebut menghadirkan pakar kecantikan dan kesehatan dr. Santi Sadikin. Dokter
cantik ini merupakan CEO salah satu klinik kecantikan di Surabaya. Tema besar
dari acara ini adalah membahas mengenai jerawat membandel pada wanita, yang ada
hubungannya dengan hiperandrogen.
Lebih dari 10-20% mengalami
gejala hiperandrogen atau kelebihan hormon laki-laki pada perempuan.
Semestinya, kita – perempuan – lebih didominasi hormon estrogen yang mengatur hormon
seks wanita. Apabila hormon androgen lebih untuk membentuk laki-laki lebih
maskulin, berorot, jantan dan sebagainya, sebaliknya hormon estrogen membentuk
wanita menjadi perempuan seutuhnya, yaitu lebih feminim, kulit halus, dan
sebagainya. Untuk itu, apabila seorang perempuan mengalami kelainan hormon
hiperandrogen maka akan menimbulkan kecemasan semacam tidak percaya diri, terasing,
merasa berbeda.
Apabila teman-teman merasa
memiliki jerawat membandel, yang sulit sekali untuk hilang, mungkin itu
penyebabnya ada kelainan hormon. Bisa jadi, teman-teman memiliki hormon
androgen lebih. Lalu, bagaimana ciri-ciri atau gejala dari kelainan hormon
hiperandrogen ini?
Ciri-ciri Gejala
Hiperandrogen
Gejala klinis dari kelainan
hormon hiperandrogen disingkat menjadi SAHA (Seborrhoea - Acne - Hirsutism -
Androgenetic Alopecia).
Seborrhoea
Dr. Santi Sadikin mengatakan,
seborrhoea merupakan pengeringan kulit pada bagian tertentu yang berbulu,
seperti di kulit kepala yang biasa kita sebut ketombe, pada alis, pada sekitar
bibir – di atas bibir -.
Acne
Pada bagian timbulnya jerawat,
bukan jerawat biasa. Dr. Santi Sadikin mengatakan, beberapa pasiennya yang
mengalami jerawat parah, sudah diberikan berbagai penanganan, seperti obat luar
dan obat oral, tetapi tidak membuahkan hasil. Dari sini, kita harus mencurigai
bahwa hal tersebut merupakan gejala kelainan dari hormon hiperandrogen.
Terlebih lagi, jerawat yang ditimbulkan karena hiperandrogen lebih berpotensi
menimbulkan bekas atau scar.
Jerawat tak hanya muncul di
wajah, melainkan bisa juga di dada, punggung, lengan dan beberapa bagian yang
memiliki minyak berlebih. Munculnya jerawat dikarenakan tersumbatnya pori-pori
wajah yang kotor. Untuk itu, kita harus rajin membersihkannya, terutama untuk
yang memiliki kulit wajah berminyak atau kulit kombinasi (pada bagian T zone
berminyak dan lainnya normal atau kering). Teman-teman, tempat minyak dan
keringat pada wajah itu berbeda loh. Apabila masih mengingat bagan kulit,
minyak terletak di rambut halus sedangkan keringat keluar melalui jaringan
sendiri.
Dr. Santi Sadikin menyarankan
untuk membersihkan wajah ekstra, seperti menggunakan milk cleanser terlebih
dahulu sebelum sabun muka, kemudian disusul dengan penyegar. Banyak sekali
informasi mengenai acne ini, yang
bisa teman-teman cari tahu melalui dokter kulit kalian ya.
Hirsutism
Hirsutism merupakan munculnya bulu
atau rambut pada area tak lazim pada perempuan, seperti pada dada, di atas
bibir (kumis), dan beberapa bagian tubuh lainnya, yang lazimnya dimiliki oleh
laki-laki. Memiliki bulu yang tumbuh pada bagian yang tak lazim bagi perempuan,
tentunya akan berdampak menimbulkan rasa minder, tidak percaya diri.
Androgenetic Alopecia
Kelebihan hormon androgen pun
menyebabkan kerontokan rambut pada perempuan, akhirnya menimbulkan kebotakkan.
Timbulnya kebotakkan pada perempuan berbeda dengan laki-laki. Apabila laki-laki
botak di bagian depan dan atas kepala, pada perempuan lebih di ubun-ubun dan
tengah.
Penyebab Hiperandrogen
Faktor Endogen
•
PCOs
(Sindrom Ovarium Polikistik)
•
Hiperplasia
fungsi kelenjar adrenal (kongenital/didapat)
•
Tumor
-
ovarium
-
adrenal
-
hypophyseal
-
bronkhial
Faktor Eksogen
•
Kontrasepsi
oral kombinasi dengan aktivitas efek parsial androgen)
•
Steroid
anabolik
•
Pengobatan
kortikosteroid (sistemik/topikal)
Dampak Hiperandrogen
Salah satu dampak yang dihasilkan
oleh kelainan hormon hiperandrogen adalah pertumbuhan kumis pada wanita. Adanya
kumis atau bulu pada bagian yang tak lazim bagi wanita ini, membuat perempuan
merasa minder dan berujung stres. Bayangkan saja, apabila perempuan tersebut
berhijab tapi memiliki kumis? Tentunya akan menurunkan rasa percaya diri. Bagi
saya, memiliki jerawat dan bekasnya saja sudah membuat tidak percaya diri,
apalagi timbulnya bulu di tempat yang lazimnya untuk laki-laki.
Meningkatnya hormon androgen pada
perempuan pun bisa berakibat susah memiliki keturunan. Dalam hal ini, yang
dimaksudkan adalah penderita PCOs/sindrom
ovarium polikistik.
Nice info, informatif sekali ��
ReplyDeletewww.nadiahasyir.com
Waduh, ternyata serem juga yaa, jadi merinding nih. Saya kira jerawat tidak berbahaya, ternayat bahaya juga efeknya.
ReplyDeleteWih ngeri ya mba
ReplyDeleteMemang jerawat itu rada sulit pengobatannya kalau penyebabnya adalah kebanyakan hormon androgen.
ReplyDeleteKarena menekan hormon androgen pada perempuan bisa sedikit berisiko mempersulit kehamilan, akan lebih aman kalau kita cukup mengurangi pemicu jerawat supaya jerawat tidak jadi timbul. Perkecil kelenjar minyak melalui laser. Dan yang sudah kadung berjerawat sampai timbul scar, segera dikelupas melalui peeling.