Tetap Datang ke Reuni Meskipun Masih Sendiri - Dibilang reuni, juga tidak.
Pertemuan-pertemuan saya dengan kawan lama terjadi karena beberapa alasan;
misal ada nikahan teman sekelas. Jujur, terkadang saya merasa rikuh ketika
hadir ke pernikahan teman karena tak ada seseorang di sebelah saya, terlebih lagi
pekerjaan saya tak jelas juntrungnya, seperti jodoh. Semua saya serahkan sama
yang di atas.
Seringkali kawan kuliah mengajak
kumpul. Mereka bersama suami dan anak-anak mereka, saya bersama Etro. Ya,
paling tidak ada yang saya tonjolkan kepada mereka. Etro, anak saya. Yang saya
adopsi sekitar setahun lalu. Kalian yang sering bertemu saya, mengenal saya,
dan membaca tulisan saya di blog ini pasti tahu apa Etro ini.
Tapi rindu hanya terobati dengan
ketemu. Itu jelas. Saya merindukan bertemu kawan-kawan saya yang sudah layaknya
saudara kandung. Ketika satu kos, kami seringkali bertengkar, ngambek, tertawa
bahkan menangis bersama. Penuh drama dan lucu kalau diingat. Karena satu alasan
kuat itu, yaitu kangen, maka saya akan tetap bertemu dengan mereka meskipun saya
belum memiliki gandengan seperti mereka. Its
oke.
Bukan masalah besar apabila kita
masih sendiri menghadiri reunian, meskipun itu berarti kita mengumumkan bahwa
kita masih sendiri. Itu juga bukan masalah besar, siapa tahu jodoh kita adalah
salah satu kawan lama itu. Siapa tahu, jodoh yang disiapkan Tuhan adalah teman
yang begitu dekat sejak dulu, tapi kitanya nggak sadar-sadar. Siapa tahu.
Lagi pula, menghadiri reuni atau
perkumpulan kecil-kecilan karena sudah lama tak berjumpa, mampu membangkitkan nostalgia.
Membangkitkan semangat masa muda dan yang lebih penting, ada persaan bahagia.
Ada rasa syukur bahwa kita adalah bagian dari masa lalu yang bahagia, apa pun
hidup yang kita lalui sekarang.
Senang rasanya bisa mengenal
teman-teman yang dulu mampu membuat kita tertawa riang, tanpa beban. Persoalan
hanya sekadar rebutan pacar dan masalah mata kuliah statistik yang katanya
nggak ada ujian, ternyata ujian juga. Masalah yang dulunya kita anggap begitu
besar, nyatanya sekadar remahan renginang di dasar toples Khong Guan.
Yang jelas ketika kepercayaan
dirimu turun karena masih sendiri dan harus bertemu kawan lama, ceritakan
hal-hal baik yang terjadi dalam hidupmu. Ceritakan penuh dengan kebanggaan dan
kebahagiaan, bahwa kamu baik-baik saja meskipun masih sendiri. Hidupmu berjalan
indah dan menyenangkan. Bukan masalah besar kok.
Lakukan saja apa yang
menyenangkan dalam hidup, apa yang membuat kita bahagia. Itu adalah kunci untuk
kita tetap merasa percaya diri, merasa beruntung daripada orang lain. Dunia tak
akan hancur, hanya karena kita masih sendiri.
So, saya akan tetap datang ke reuni meskipun masih sendiri.
Siapa tahu ya mba jodohnya teman dekat. :D
ReplyDelete