Penting banget nggak sih, membuat postingan semacam ini? Bagi saya penting, bagi kalian yang sedang menjadi food photographer atau kalian yang suka kulineran. Ini saya alami sendiri selama hampir tiga bulan menjadi freelance food photographer di salah satu startup kuliner Surabaya.
Banyak hal yang saya alami ketika menjadi freelance foto makanan ini. Saya seorang yang bercita-cita kurus, tetapi menjadi fotografer makanan. Sangat bertolak belakang, kan? Ya, sangat. Tapi menjadi fotografer makanan juga seru loh, nggak bikin bosen karena itu berarti waktu kita di luar ruangan terus.
Kalian bisa mempertimbangan 5 hal alasan kenapa harus membawa tupperware ketika kuliner atau mungkin ketika ke mana-mana.
1 | Bawa Botol Minum Tupperware – Demi kesehatan tubuh dan kantong
Ceritanya, budget yang saya miliki untuk kuliner setiap vendor sangat terbatas. Bahkan, terkadang sedih banget, budget hanya untuk makan tanpa minum. Miris. Kalau saya pesan minuman, budget berlebih kalau tidak pesan kalau saya keselek gimana? Huhu.
Maka, untuk mensiasati hal tersebut, harus bawa botol minuman sendiri. Dengan begitu, masalah teratasi. Asal, ketika berkunjung warung tersebut memperbolehkan membawa minuman dari luar. Itu masalah kronik yang sebenarnya.
2 | Bawa Kotak Makanan Tupperware – Membawa sisa makanan dan kenangan pulang
List vendor yang diberikan kepada saya, tentunya bukan satu dua. Tapi dua puluh dalam dua minggu. Itu berarti, paling tidak dalam sehari saya harus mendapatkan dua vendor. Sedangkan, vendor dalam list tidak melulu makanan ringan. Terkadang, ada makanan berat dan lokasinya berdekatan. Demi menghemat waktu dan bensin, akhirnya saya harus mendatangi dua vendor sekaligus dalam waktu berdekatan dan dua-duanya makanan berat. Dengan alasan prinsipil dan perut kenyang karena habis dari vendor sebelumnya, mau tak mau makanan dari vendor selanjutnya harus dibungkus. Dengan alasan itulah, saya harus membawa kotak makanan untuk membungkus makanan kedua itu.
Seperti yang saya lakukan ketika berkunjung ke Nasi Bebek Sayang Anak Cak Yudi, karena sebelumnya saya sudah makan di Speed Resto dan waktunya hanya berbeda satu sampai dua jam. Sudah dipastikan, perut saya tidak muat.
3 | Bebas Takut Tumpah
Membawa botol minum tupperware pun, ada alasan kuat di baliknya. Tanpa takut tumpah, karena botol saya masukan ke dalam tas ransel, bercampur dengan tas kamera, buku catatan, dompet, voucher bensin, brosur dan barang absurd lainnya. Tupperware memang sudah terkenal dengan kualitasnya ya, jadi tak usah diragukan lagi.
4 | Bisa Dijadikan Properti Foto
Keterbatasan saya memesan makanan, menjadi salah satu alasan seringnya foto saya fail. Tahu sendiri, semakin banyak makanan, maka foto akan semakin indah dan bagus. Untuk itu, saya harus membawa sesuatu yang sekiranya bisa dijadikan properti foto dan multiguna. Ya, tahu sendiri produk tupperware lucu-lucu dan layak dijadikan properti foto.
5 | Menjadikan Stok Makanan di Indekos
Sudah tiga bulan lamanya, saya indekos di Sidoarjo. Sejak itu pula saya mulai menerima pekerjaan memotret makanan. Tentu saja, teman-teman kos tahu kalau saya menjadi fotografer makanan. Terkadang mereka bilang, “Mbak, bawa pulang makanannya.” Saya pikir, boleh juga tuh. Lumayan kan bisa membawa pulang makanan untuk anak-anak kos atau untuk stok makan malam hari.
Saya yakin, teman-teman yang pernah indekos mengerti bagaimana rasanya. Berbeda ketika di rumah, ketika lapar, langsung ke dapur ada makanan atau cemilan. Kalau di kos, ketika lapar pergi ke dapur yang ada hanya wajan penggorengan yang pantatnya hitam dan kawan-kawannya.
Sebenarnya, alasan nomor lima hanya akal-akalan yang masuk akal sih, supaya postingan ini pas ada lima poin.
0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^