Jaga Kesehatan Keluarga, dengan Menjaga Jantung Sendiri - Usia tak pernah ada yang tahu. Kita, yang masih muda ini, belum tentu juga akan dapat menghirup udara esok hari. Mereka yang berumur, belum tentu akan lebih cepat pergi. Mengenai panjang tidaknya usia, berkaitan erat dengan bagaimana kita memperlakukan diri sendiri. Kita tak tahu, kapan Tuhan menguji kita dengan rasa sakit atau kapan Tuhan akan memanggil kita terlebih dahulu, sebelum impian-impian di dunia tercapai.
Bagi saya, harta paling nikmat
adalah kesehatan. Tanpa tubuh dan jiwa yang sehat, kita tak akan bisa menikmati
kesuksesan yang kita capai, tak dapat menikmati makanan yang kita makan, dan
tak bisa bercengkeraman dengan orang yang kita cintai: keluarga, teman dan
kekasih. Ketika sakit tiba, barulah kita menyesal. Mengingat momen indah
bersama keluarga atau pasangan, yang sekadar jadi kenangan.
Saya sadar, gaya hidup saya jauh
dari kata sehat. Bahkan, akhir-akhir ini, saya sering menghabiskan waktu di
luar rumah – traveling, liputan event, hangout
bersama kawan -, yang artinya makanan yang masuk ke dalam tubuh benar-benar tak
bisa saya kontrol. Seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa, kebanyakan
makanan yang enak itu, yang tidak sehat. Dan, kebanyakan makanan tidak sehat
itu, adalah favorit anak muda bahkan orang berumur, demi kekinian di media
sosial.
Tak hanya masalah pada makanan
yang masuk ke dalam tubuh, tetapi juga kurang memperhatikan tubuh dengan tidak
rutin berolahraga. Terlebih lagi, sebagai freelance,
saya seringnya mengerjakan pekerjaan dengan duduk di depan laptop berjam-jam.
Terkadang, sampai lupa waktu. Gaya hidup semacam ini disebut juga dengan
sedentari. Gaya hidup malas ngapa-ngapain sendiri.
Dengan pola makan dan gaya hidup
semacam ini, wajar saja bila akhir-akhir ini sering merasa punggung kaku, kaki
linu, atau kepala terasa berat. Selalu kesal, kalau badan sudah merasakan
linu-linu seperti ini. Karena menganggu aktifitas saya dan, oh, saya masih
muda, kenapa harus badan linu-linu?
Karena merasakan sesuatu yang
tidak nyaman pada tubuh, akhirnya kepikiran untuk memeriksa kadar kolesterol
dalam tubuh. Kebetulan, kemarin Sabtu, 06 Agustus 2017 ada acara di Dyandra
Convention Center, Surabaya mengenai Gerakan Jantung Sehat yang diadakan oleh
Nutrive Benecol. Saya tidak mensia-siakan kesempatan ini, untuk cek kolesterol
sekaligus mendapatkan informasi penting mengenai kesehatan.
Indonesia Tangkal
Kolesterol bersama Nutrive Benecol
Sebagai informasi, data dari Survey Sample Registration System (SRS) tahun
2014 di Indonesia menunjukkan bahwa penyakit jantung kini menjadi penyebab
kematian tertinggi. Data menyebutkan bahwa sekitar 12,9% kematian di Indonesia,
diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembulu darah.
Karena hal tersebut, Kementerian
Kesehatan menghimbau seluruh masyarakat untuk untuk berpartisipasi dan
mendukung upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit jantung
koroner. Dengan cara cek kadar kolesterol dalam tubuh secara rutin dan
melakukan pola hidup sehat.
Rupanya, tak hanya saya yang
melakukan gaya hidup sedentari, pun kebanyakan masyarakat di Indonesia
melakukan hal serupa. Menurut Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian RI tahun 2003, penduduk di
atas usia 10 tahun berperilaku
sedentari. Sementara, data dari Badan
Kesehatan Dunia atau WHO, menunjukkan bahwa gaya hidup sedentari adalah 1 dari
10 penyebab kematian di dunia.
Gaya hidup sedentari memang lagi ngehits banget saat ini. Kita dimanjakan
dengan adanya tekhnologi dan kemudahan-kemudahannya. Beli baju, make-up, bahkan beli beras via online. Kalau
ingin ke mana-mana tidak usah jalan kaki ke pangkalan ojek, karena panggil ojek
lewat ponsel pun bisa. Saya akui, kemudahan-kemudahan tersebut membuat saya (
atau bahkan kalian) mager – malas gerak – untuk melakukan sesuatu. Semua serba
mudah, serba cepat. Tanpa sadar, gaya hidup sedentari semacam ini, diam-diam
membunuh kita secara perlahan. Serem, nggak sih?
Dalam acara Gerakan Jantung Sehat
oleh Nutrive Benecol kemarin, dalam sesi Healthy
Heart Talk, dijelaskan bahwa hidup sehat yang dimaksudkan adalah gaya hidup
yang aktif dan rutin berolahraga, menerapkan pola makan seimbang rendah lemak
jenuh dan kolesterol serta kebiasaan sehat tanpa rokok dan minuman beralkohol.
“Kolesterol dan penyakit kardiovaskuler juga terkait oleh proses yang
disebut ateroklerosis, yaitu kondisi yang terjadi ketika terbentukplak pada
dinding pembulu darah arteri. Penumpukan ini mempersempit arteri sehingga darah
sulit mengalir melalaui arteri. Plak juga bisa pecah dan memicu terbentuknya
bekuan darah dan gangguan aliran darah. Hal inilah yang dapat menyebabkan
serangan jantung atau stroke,”jelas Dr.
Vito A. Dayam, Sp.JP, Mk.Kes, FIHA, FICA, Pengasuh Redaksi Medis dari
Klikdokter.com serta spesialis jantung dan pembulu darah.
Ketika acara, kami ditunjukkan
video mengenai penumpukan plak pada pembuluh darah. Semacam minyak, yang
sedikit demi sedikit menempel pada dinding arteri dan akhirnya menumpuk. Jadi,
kita yang sering makan-makanan berlemak hati-hati ya, jangan dikira masih muda
tidak akan terkena kolesterol. Itu salah. Bahkan, saya kemarin ketika cek
kolesterol, ternyata kolesterol saya tinggi. Padahal usia saya baru 26 tahun.
Indonesia Tangkal Kolesterol
bersama Nutrive Benecol, memberikan berbagai macam acara. Selain cek
kolesterol, cek jantung dan Healthy Heart
Talk, pun ada acara demo masak makanan sehat dan senam B-Fit di lokasi. Acara
semakin seru karena ada penampilan dance
serta band performance.
Mengenai Nutrive
Benecol dan Kaitannya dengan Kolesterol
Nutrive Benecol mengandung Plant
Stanol Ester (PSE), yang dapat membantu menuruntkan kolesterol dan risiko
penyakit jantung koroner. PSE merupakan bahan aktif yang mampu memberikan
manfaat kesehatan. Dalam hal ini telah teruji lebih dari 70 uji klinis mampu
menurunkan kolesterol hingga 10-17% jika dikonsumsi rutin selama 2-3 minggu.
6 Gejala Kolesterol Tinggi
1 | Rasa Berat di Tengkuk dan
Pegal di Pundak
2 | Sering Sakit Kepala
3 | Cepat Mengantuk
4 | Mudah Lelah
5 | Kesemutan
6 | Xanthelasma
Xanthelasma adalah tonjolan lemak
yang timbul di area bawah mata. Bintik-bintik kecil ini, sekilas semacam
komedo, namun bukan.
Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol?
Jika sudah cek kolesterol dan
tahu bahwa kolesterol kita tinggi, tentunya kita akan berpikir bagaimana cara
menurunkannya. Terlebih lagi, kalau kolesterol kita sudah di ambang risiko
terkena penyakit jantung koroner. Kita harus menghadapi kolesterol, jangan
dihindari. Maka, Nutrive Benecol memberikan himbauan mengenai mengubah gaya
hidup sehat yang dapat menurunkan kolesterol.
Kita bisa melakukan 5 hal
tersebut, yang disingkat dengan TANGKAL
Teratur
periksa kolesterol
Teratur dalam memeriksa
kolesterol, karena penyakit ini minim sekali tanda-tanda. Biasanya, tanda-tanda
muncul apabila kolesterol sudah benar-benar tinggi.
Awasi asupan
dan pola makan
Kita harus tahu, berapa porsi
makanan yang harus masuk ke dalam tubuh. Kandungan lemaknya dan bagaimana cara
makanan tersebut diproses. Beberapa cara memasak rendah kolesterol adalah
dengan menghindari menggoreng makanan (biasakan mengukus atau merebus),
menggunakan minyak zaitun, mengonsumsi gandum, buah-buahan dan kacang-kacangan,
dan melakukan pola hidup sehat.
Nikmati
hidup tanpa rokok dan minuman keras
Giat
berolahraga gerakan B-FIT
Kendalikan
berat badan dan hindari stress berlebih
Awasi
tekanan darah kita
Lengkapi
dengan Nutrive Benecol 2 x sehari.
Ini merupakan poin penting.
Setiap kali mengatakan makanan sehat, tentunya yang ada dalam otak kita makanan
tersebut kurang nikmat untuk dikonsumsi. Nyatanya, Nutrive Benecol memberikan produk
kesehatan dengan rasa yang nikmat. Ketika meminumnya, saya tidak merasakan
sedang mengkonsumsi minuman sehat, karena rasanya enak.
Yuk, jaga kesehatan jantung kita
mulai dengan cek kadar kolesterol masing-masing. Kesehatan diri sendiri, bukan
sekadar milik pribadi, tetapi juga merupakan jantung dari keluarga kita. Kita,
adalah bagian dari kehidupan orang lain, yang menyayangi kita. Jadi, menyayangi
diri sendiri dan menjaga kesehatan diri sendiri sama saja dengan menyayangi dan
menjaga kesehatan orang yang kita cintai.
Tonton video di bawah ini ya,
untuk lebih tahu mengenai kolesterol yang memicu penyakit jantung koroner.
Buat teman-teman yang ingin cek kolesterol dan cek jantung koroner bersama Nutrive Benecol bisa banget mengikuti acaranya di Makasar 27 Agustus, Bandung 23 September dan Jakarta 08 Oktober. Info lengkap cek di @nutrivebenecol_id.
Aku pernah kena kolesterol tinggi dan memutuskan untuk menjaga pola makan dan olahraga. Alhamdulillah normal
ReplyDeleteDuh senang sekali bisa ada di postingan ini, Wul. Meski ga terasa hehe. Apik pisan fotoku teko samping, eaaa.
ReplyDeleteAku masih shock kolesterolku tinggi nih. Beneran ga nyangka. Setahun sampe naik tinggi begitu, duh.
Acaranya sukses bikin aku merinding disko. Moga2 istiqomah dgn gaya hidup sehat yak
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
Wul, Wul. Mbaknya belum nyoblos jarimu, trus Lapo kamu merem? Wkwkwkwk
ReplyDeleteMenghayati, takut lihat hasilnya, apa berdoa? :D
Masih inget kata2 si mbak perawat, mbak kalo banyak aktivitas di depan laptop kan kena banyak radiasi harus banyak konsumsi sayur dan buah ya.. ayo kita bisa 👍
ReplyDeletedari sini harus lebih konsisten hidup sehat dengan pola makan sehat, aku yang anak kos ini kadang masih serampangan pola makannya he he
ReplyDeleteAku sekarang belajar mengkonsumsi makanan sehat demi menurunkan kolesterolku. Untuk sementara di stop dulu makan jeroan karena aku lbh mementingkan kesehatanku.
ReplyDeleteWaduh, aku akhir-akhir ini cepat lelah dan mengantuk. Jangan-jangan kolesterol tinggi nih, nggak pernah cek.
ReplyDeletebaru tau ada yang namanya xanthelasma :D
ReplyDelete