Saya sudah rindu menulis random
di blog ini. Mengenai tips berbelanja di
toko online, marketing online sampai curhatan nggak penting mengenai diet. Ya,
sampai sekarang, saya masih menjadi pejuang diet. Targat 48kg, dari tahun-tahun
sebelumnya belum tercapai juga sampai sekarang. Kali ini, saya ingin
menceritakan mengenai cara menurunkan berat badan ketika puasa. Tidak perlu
membayangkan, kalau berat badan saya sudah mencapai target. Oh, tidak. Karena
berat badan saya hanya turun dua kilo, itupun terkadang balik ke angka di
atasnya-xoxo.
Tidak masalah bukan, apabila saya
menulis mengenai cara menurunkan berat badan ketika puasa, meskipun hasilnya
tidak WOW,kan? Biar blog ini lebih segar dengan konten absurd si pemilik blog, tidak melulu postingan iklan –xoxo.
Sebenarnya, saya tidak punya
niatan untuk diet ketika bulan puasa sih. Karena, ketika hari biasa saya tidak
pernah makan nasi putih. Terkadang, saya pakai nasi merah, terkadang hanya
pakai roti gandum atau makanan yang mengandung karbo yang lain. Intinya, saya
benar-benar menghindari nasi putih. Alasannya simpel, selain karena alasan
medis (kandungan dalam nasi putih, dll), tetapi juga karena nasi putih
benar-benar membuat perut saya penuh dan ujung-ujungnya bikin mual. Akhirnya,
saya benar-benar melepas nasi putih. Ya, meskipun sekali dua kali tetap makan
nasi putih- dengan catatan hanya sedikit.
Nah, ketika bulan puasa datang,
saya sedikit bingung. Bingung karena takut berat badan naik. Teman-teman tahu
sendiri, ketika puasa makan berat berada di jam-jam malam dan menurut mitos
ketika malam tubuh kurang baik dalam mencerna makanan. Akhirnya, ketika bulan
puasa saya full makan nasi merah untuk berbuka dan sahur. Lauknya? Apa pun yang
disediakan ibu – xoxo. Saya tidak menyediakan lauk pauk khusus untuk diri
sendiri, apa yang ada saja dan kebanyakan ibu memasak goreng-gorengan, its oke.
Tak ada niatan khusus ketika menerapkan
makan nasi merah ketika berbuka puasa dan sahur untuk diet. Saya hanya
berharap,berat badan saya yang berada di angka 53kg sekian tetap di tempatnya
tanpa naik-naik lagi. Ternyata, menerapkan makan nasi merah ketika bulan puasa
untuk diet cukup membantu saya menurunkan berat badan karena sekarang berat
badan saya di angka 51kg sekian. Lumayan banget, kan?
Mugkin, jika saya selingi dengan
olahraga atau yoga, hasilnya akan lebih memuaskan. Tetapi, entah kenapa ketika
bulan puasa saya malas olahraga, padahal biasanya saya rutin yoga selama 15
menit. Jadi, ketika bulan puasa ini, diet saya terbantu oleh nasi merah.
Terkadang saya juga minum teh hijau sebelum tidur untuk membantu proses diet.
Sekadar saran dari saya, ketika
lebaran tiba, benar-benar tahan diri untuk tidak terlalu banyak makan kue. Jangan
sampai, ketika bulan puasa berat badan turun, tetapi begitu selesai hari raya
berat badan malah naik. Saya pernah mengalami hal tersebut. Tahun lalu, berat
badan saya di angka 53kg, kemudian usai lebaran saya nyemil kue yang sangat
manis. Akhirnya, berat badan naik ke 58kg!
Saya pernah menuliskannya di
sini.
Jadi, sekarang berat badan sudah
kembali ke 53kg, bahkan sudah sampai di angka 51kg. Bagaimana cara saya
menurunkannya? Dengan tidak makan nasi putih, olahraga dan minum teh hijau.
Saya mengkonsumsi nasi merah yang
saya beli di apotek dengan harga 25rb/kg dan untuk teh hijau saya lebih suka
teh hijau kepala Djenggot. Sudah bertahun-tahun pakai teh itu. Pernah mencoba
merek lain, tetapi tidak cocok.
Yeah, berakhirlah curhatan saya
kali ini, meskipun sekadar curhatan sudah mencapai 500 kata lebih, yeah!
Yeay. Langsing
ReplyDeletenasi merah dan teh hijau paduan yang klop mbak
ReplyDeletecongratulation mbak, bermanfaat juga ya diet dengan puasa, suamiku juga lumayan kempes perutnya dengan berpuasa, tapi ya itu lebaran bisa bikin balik lagi BBnya hihi.. eh teh hijau pak Djenggot bisa menurunkan BB juga ya, hmmm cobain ah
ReplyDelete