Seindah Apa Pun itu, Mencintai Berlebihan Tidaklah Bagus - Saya mengenalnya sejak kelas 5
SD. Bertahun-tahun yang lalu. Sudah tak perlu dihitung berapa tahun tepatnya.
Yang jelas, sekarang umur saya 25, beberapa bulan lagi 26. Sudah, hitung
sendiri umur berapa ketika saya masih duduk di sekolah dasar. Ketika saya mulai
menyukai Sheila On 7. Ah, kurang tepat. Saat itu, saya masih sekadar suka,
bukan cinta apalagi cinta mati.
Sheila On 7 booming sekali waktu itu. Kakak saya, tetangga saya, om saya,
orang-orang terdekat saya pada nyanyi lagu-lagu mereka. Setiap ada video klip
Sheila On 7 volume televisi akan dibesarkan, kemudian kakak saya akan
joget-joget kegirangan. Saya pun bertanya-tanya, mana sih, Sheila on 7? Ya,
saat itu, saya belum kenal. Saya masih kenal Mark, Brian, Shane, dkk. Bukan,
Duta, Sakti, Adam, Anton maupun Erros. Akhirnya, saya pun mengenal mereka.
Mulai mendengarkan lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Saya pun jatuh cinta.
Karena Sheila on 7,saya meminta
bapak untuk membeli radio tape. Tentunya, untuk memutar lagu-lagu Sheila on 7.
Kemudian, saya menabung dan membeli kaset Sheila on 7 terbaru. Saya ingat,
album pertama yang saya beli adalah album ketiga mereka. 07 Des.
Dalam album 07 Des yang digarap
grup musik dari Jogjakarta itu, lagu yang menjadi single pertama adalah
Seberapa Pantas. Wuuu, suka sekali saya waktu itu. Sampai-sampai saya membeli
poster Sheila on 7 di sekolah, memajangnya di dalam kamar kakak. Yah, karena
saya belum punya kamar sendiri.
Waktu bergulir cepat. Masa
kejayaan Sheila on 7 pun berakhir. Di mana dimulai keluarnya Anton, kemudian
disusul Sakti. Teman-teman sekolah menengah pertama saya pun berganti membicarakan
Peterpan. Padahal, dulu-dulunya mereka cinta mati dengan Sheila on 7. Saat
itulah, saya mulai merasakan bahwa saya mencintai Sheila on 7, lebih-lebih dan
lebih.
Saat teman-teman yang lain sudah
berpindah hati – bahkan kakak saya pun – saya tetap mendengarkan lagu-lagu
Sheila on 7 sebelum berangkat sekolah. Ketika di rumah, di mana pun pikiran
terngiang-ngiang lagu Sheila on 7. Salut pada band ini, karena meski dua
personil mereka keluar, mereka tetap bertahan.
Dan saya masih menyukai Sheila on
7. Hingga masa kuliah tiba. Di saat itulah, saya mulai bergabung dengan
SheilaGank Tujuh. Saya bahagia karena resmi menjadi bagian anggota SheilaGank,
pecinta Sheila on 7. Terkadang saya ke kampus mengenakan kaus Sheila on 7
dengan bangga. Sampai akhirnya, saya pun bertemu dengan mereka.
Pertemuan Pertama Itu,
Berakhir Mengharukan
Ketika itu, SheilaGank Tujuh
berulang tahun dan kami mengundang mas-mas Sheila on 7 untuk datang.
Kebetulan,saat itu Sheila on 7 ada manggung di Surabaya kalau nggak salah.
Maka, saya pun bela-belain tidur di kosan temen untuk bisa berangkat bareng ke
acara. Bapak sampai curiga macam-macam. Maklum, orangtua. Dan, akhirnya kami di
acara ulang tahun SheilaGank Tujuh. Menunggu Sheila on 7 datang. Akhirnya,
mereka datang. Duta, Erros, dan Duta. Minus Brian, personil baru Sheila on 7
menggantikan Anton. Saya pun menangis haru. Begitu pula teman saya yang
sama-sama baru kali pertama bertemu Sheila on 7.
Kalian tahu? Sejak pertemuan
pertama, berlanjut pertemuan selanjutnya-selanjutnya, saya tetap terharu. Kemudian,
saya melepaskan mereka. Cinta yang teramat besar pada Sheila on 7 saya
melepaskannya.
Seindah Apa Pun itu,
Mencintai Berlebihan Tidaklah Bagus
Mencintai atau mengagumi secara
berlebihan kepada umat-NYA selain kepada-NYA tidaklah bagus. Ketika mencintai
dengan penuh Sheila on 7, saya menjadi gelisah. Persis ketika saya jatuh cinta
pada seorang lelaki. Saya cenderung tergopoh-gopoh ketika ada Sheila on 7
manggung di Surabaya dan sekitarnya. Ketika tidak bisa menonton, hati luar
biasa sedih. Saya menjadi terlalu bahagia ketika menonton mereka manggung. Maka,
karena saya tak ingin memiliki perasaan itu, saya mulai melepaskan mereka.
Bukan berarti saya sudah tidak suka. Tapi, saya hanya mencoba bersikap biasa.
Menyukai sewajarnya saja.
Dulu, ketika orang-orang menghina
Sheila on 7, saya selalu murka. Ketika mendengar isu-isu tak sedap mengenai
Sheila on 7, saya kesal. Kini, saya bersikap biasa. Bukan karena saya sudah tak
mencintai sheila on 7, tapi karena saya berusaha menerima. Menerima bahwa
setiap orang memiliki cintanya masing-masing. Tak harus mereka pun sama
mencintai Sheila on 7 seperti saya. Dan saya pun tak peduli, jika ada
SheilaGank tak menganggap saya SheilaGank hanya karena tidak memiliki kartu keanggotaan
FansClub. Saya tetap mencintai Sheila on 7 dengan keikhlasan. Dengan doa yang
saya lantunkan agar mereka tetap bertahan dalam derasnya kehidupan. Agar mereka
tetap memberi saya dan teman-teman yang lain lagu-lagu baru.
tapi kalau udah sayang gimana uh?
ReplyDeleteiya mbak, yang berlebihan jatohnya riya' wkwkkw
ReplyDeleteShila on7 tenar banget waktu zaman SMP ya mba..aku suka lagi lagunya kecuali yang shepia hehe..
ReplyDeleteJaman SMP aku ngefans bgt sm SO7 hahaha... Sampe kirim2 surat sgala. Ternyata oh ternyata budenya duta itu tetanggaku pas di Jogja dan kenal deket, dia sering maen ksitu tapi akunya uda ga ngefans gmn dong ya jd biasa aja hahaha... Tp kalo sama lagu-lagunya mah tetep tak tergantikan hihihi...
ReplyDeleteLagu2nya SO7 itu memang ngehits n ga ngebosenin ya :)
ReplyDelete