Big Bad Wolf Books Surabaya ~ Bazar Buku Murah Surabaya - Ceritanya, kemarin Rabu, 19
Oktober 2016, saya berkunjung ke Big Bad Wolf Books Surabaya. Seperti yang
pernah saya tulis di Persiapan ke BBWB Surabaya, saya ke sana ketika presale
atau sehari sebelum Big Bad Wolf Surabaya dibuka.
Saya datang bersama Lia, kawan
ketika kuliah dulu. Tepat pukul delapan pagi, saya sudah berada di rumah Lia,
kemudian kami berangkat dan sampai di JX Expo pukul sembilan lebih lima belas
menit. Ah, keadaan pagi itu di JX Expo sudah ramai, nampaknya di depan JX Expo
sedang diadakan acara pembukaan Big Bad Wolf Books, oleh Pakde Karwo. Saya dan
Lia pun memarkir motor di basement, kemudian langsung masuk ke acara bazar
tanpa ikut acara pembukaan – xoxo.
Di dalam bazar masih sepi, karena
belum resmi dibuka. Saya pun berlari ke sana kemari untuk mencari buku yang
sudah saya daftar sebelumnya. Gila. Bukunya banyak banget. Sayangnya, buku-buku
tersebut hanya tersedia dalam bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris. Hanya ada
penerbit Mizan yang menyediakan buku-buku lokal. Ah, coba semua penerbit
Indonesia ikutan acara ini, pasti seruu.
Awalnya, keadaan masih sepi dan
saya leluasa mencari buku. Tetapi, ketika BBW sudah resmi dibuka, keadaan pun
berubah riuh. Wartawan di mana-mana. Akhirnya, saya pun kelelahan sendiri karena
berjalan berdesakan dengan pengunjung yang lain.
Saya membawa keranjang belanjaan
yang super gede, padahal belanjaan yang saya incar sekitar empat buku saja. Dan,
dari empat buku yang ada di list, saya hanya menemukan tiga buku. Akhirnya,
jatah satu buku saya alihkan untuk membeli buku yang lain.
Dalam list belanjaan saya, saya
mencari One Day, One Night in Italy,
Jemina J, dan Sense and Sensibility. Iya, buku luar semua dan dalam Bahasa
Inggris. Memangnya, dibaca semua, Mbak? Iya dong! Dibaca judulnya! Xoxo. Ya,
selain untuk koleksi, dibaca dikit, tapi juga untuk properti foto. Informasi
saja nih, ternyata buku terbitan luar kertasnya enteng banget, guys. Padahal bukunya tebel banget. Ah,
mungkin ini alasannya kenapa bukunya mahal banget ya?
Jadi, saya membawa pulang buku One Day (sudah saya incar sejak kapan
tahun), Sense and Sensibility, One Night
in Italy, dan US (penulisnya
sama kayak One Day).
Yang ingin saya ceritakan dalam
postingan ini adalah bahwa pembelian di atas Rp. 150.000,- tidak bisa pakai
uang cash dan pembayaran harus
menggunakan debet Mandiri atau e-money. Benar-benar menyebalkan!
Tinggal ke kasir saja sudah ribet sekali. Akhirnya, saya ke booth Mandiri yang menyediakan pembuatan
e-money. Jadi, pembuatan e-money seharga Rp. 50.000,- sudah
termasuk saldo Rp. 30.000-,. Kemudian, saya menghitung total buku saya seharga
Rp. 235.000,- jadi saya melakukan top up
sebesar Rp. 250.000,-. Berarti dalam saldo e-money
masih tersisa Rp.45000-,. Kenapa nggak top
up Rp.200.000 saja? Karena, biarpun nanti total belanjaan kurang Rp.
10.000,- tetap tidak bisa dibayar cash.
Sehingga, saya harus menambah top up
lebih.
O, ya. Informasi saja nih, jadi
di sini kita bisa membayar via Ncash, yang bisa didownload di App Store.
Keuntungannya bisa mendapatkan potongan 20%. Sayangnya, kemarin sistemnya belum
sempurna, sehingga saya tidak dapat membuat Ncash.
Usai membuat e-money saya mendapatkan kartu Mandiri e-money dan kembali menuju kasir. Di sana karinya banyak sekali,
ada 15 lebih. Setelah membayar barang belanjaan, kami keluar dan di pintu
keluar barang belanjaan kami diperiksa. Iya diperiksa, dicocokkan dengan struk
belanjaan.
hallo... saya mau nanya nih ttg e-money. Tapi saya mau cerita dulu ya (hihihi). waktu pembukaan memang sudah datang dan waktu itu bayar cash/tunai di kasir 6 (konon kata mas2 yg jaga antrian kasir, para kasir dibagi menjadi kasir cash dan kartu). Nah pertanyaan muncul ketika d facebook, pengunjung BBW komplain cash hanya dibatasi max 150k. Nah saya curiga nih, kalau balik lagi kesana peraturannya diseragamkan (diatas 150k bayar non-cash) alhasil saya lihat2 cara bayar non-cash nya ada namanya e-money. Nah boleh ga cerita gimana caranya mengurus e-money di tempat BBW? kalau tidak salah di indomaret bisa ya bikin e-money? Trims
ReplyDeleteSebetulnya tidak selalu buku buatan luar negeri itu mahal. Saya iseng membandingkan buku Fisher Price yang dijual di BBW maupun yang dijual di Amazon; judulnya sama, pengarangnya sama, dan harganya sama. Tapi, harga di BBW tetap lebih murah karena harga di Amazon belum dihitung termasuk ongkos kirim. Sedangkan kita tahu sendiri berapa harga shipping fee dari Amazon menuju Indonesia.
ReplyDeleteSebetulnya buku dari luar negeri itu tidak mahal. Sama kok dengan harga di Indonesia. Tapi yang bikin kita harus keluar banyak itu adalah karena kita harus membayar ongkos transportasi yang digunakan untuk mengimpor buku tersebut ke Indonesia.