Sebelum Ini, Saya Pernah Berada di Titik Terendah - Seperti kata orang-orang, hidup
itu berputar; kadang di atas, kadang di bawah. Mungkin, itulah yang terjadi
kepada saya tahun lalu. Tahun di mana awal saya lulus kuliah, mencari kerja ke
sana kemari tapi tiada hasil. Satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah
ngeblog dan desain blog. Sayangnya, kedua keahlian itu belum ada pemasukkan
pasti.
Sedikit cerita, saya pernah
benar-benar berada di bawah, meskipun saya masih menjadi tanggungan orangtua –
untungnya begitu. Suatu ketika, di Sidoarjo ada acara peluncuran produk terbaru
dan kami – blogger- diwajibkan mereview produk tersebut yang nantinya akan
dijadikan lomba. Hadiahnya lumayan – dan cukup banyak bagi saya waktu itu –
juara pertama Rp. 1.000.000,-. Dari rumah saya naik motor dan sedikit bocoran,
saya punya ATM tapi kosong melompong, begitu pula dengan isi dompet saya. Akhirnya,
saya meminta ibu uang Rp. 50.000. Jadi, saya ke Sidoarjo membawa uang itu,
selembar itu.
Yang saya syukuri sampai saat
ini, saat itu saya tidak sedang terlilit hutang. Dan memang, saya selalu
berusaha tidak mengutang.
Dalam perjalanan dari Mojokerto-
Surabaya, saya sudah membayangkan uang tunai 1jt itu ada di dalam genggaman
saya. Pastinya, saya bakalan senang sekali. Bisa memiliki uang sebanyak itu. Dalam
hati, saya berjanji akan mereview produk tersebut lengkap dengan foto-foto yang
ciamik.
Sepulang dari acara tersebut
teman-teman mengajak saya minum es degan duren, okelah pikir saya. Paling uang
50rb itu berkurang beberapa ribu saja. Nyatanya, setelah dari beli es, teman
saya mengajak ke ceker lapindo. Akhirnya, saya pulang ke Mojokerto hanya
membawa uang Rp. 15.000 saja. Dalam perjalanan, saya berdoa berkali-kali semoga
bensin saya tidak habis, ban motor saya tidak bocor.
Lalu, kalau itu terjadi bagaimana?
Saya kepikiran akan menghubungi
Bapak kalau-kalau hal itu terjadi, tidak ada pilihan lain. Yang pasti saya
berdoa agar sinyal ponsel saya dan pulsanya tidak habis. Kalau sampai iya, maka
saya tak tahu harus berbuat apa.
Mungkin, jika saya memakai Jaringan 4g LTE Jakarta Telkomsel semua
kekhawatiran tersebut sirna, karena pastinya Telkomsel memberikan pelayanan
yang terbaik dan juga jaringan di Jakarta bagus. Untungnya kekhawatiran saya tersebut tidak terjadi. Mungkin lain kali saya akan mengganti jaringan ponsel saya dengan Jaringan 4g LTE Jakarta Telkomsel
Seperti janji saya pada diri
sendiri, agar bisa memenangkan kontes blog tersebut. Dari sejumlah produk yang
saya dapatkan, saya ulas satu per satu. Bahkan, ada beberapa yang saya bawa ke
kandang bebek untuk foto ala-ala di
sawah. Beberapa lagi, saya membeli properti berupa cokelat untuk produk yang
rasa cokelat. Intinya, saya serius menulis ini.
Dan, apakah saya mendapatkan uang
tunai tersebut? Jawabannya, tidak.
Saya tidak mendapatkan juara sama
sekali.
Pada saat-saat titik rendah
tersebut, saya menggantungkan semuanya kepada orangtua. Soal makan, tempat
tinggal, uang jajan, uang jalan-jalan. Bahkan, untuk menghindari “rasa tidak
enak” pada orangtua, ketika ada acara blogger di Surabaya, saya selalu
pilih-pilih. Misal, Minggu lalu sudah ke Surabaya, maka Minggu depan saya tidak
pergi kalau ada acara. Bahkan, sampai bulan depan.
Sampai akhirnya, tawaran pun
masuk satu per satu. Desain blog mulai dikenal dari mulut ke mulut. Dan, titik
terendah itu mulai merangkak naik.
Meskipun keuangan sudah membaik,
saya masih belum puas dengan pendapatan saya saat ini. Saya sadar, saya hanya
manusia yang tidak akan pernah puas dengan sesuatu, selalu ingin lebih dan
lebih. Wajar, karena kehidupan itu harus berubah, berkembang. Tapi, saya selalu
bersyukur dengan apa yang saya dapatkan. Terlebih lagi mengenai
kualitas-kualitas yang saya miliki pun berkembang seiring waktu.
euh iya kalo gak bawa uang takut bangt ban bocor. Aku pernah uang abis buat belanja, motor mati total di jalan. jadinya ngojek buat pulang, untung masih ada recehan
ReplyDeleteI feel yo. Pernah nggak bawa duit sepeser pun di dompet. Keder juga selama perjalanan.
ReplyDelete