Alasan Kenapa Saya Tetap Menjadi JobSeeker - Saya sering bercerita kalau saya
ini Jobseeker. Sampai sekarang pun,
saya masih berstatus demikian. Ke sana kemari mencari kerja, tapi tak kunjung
dapat juga. Sampai akhirnya, saya memutuskan untuk menjadi freelance. Lalu, dengan menjadi freelance
apakah saya tidak mencari pekerjaan lagi? Jawabannya, tidak.
Sudah mendapatkan penghasilan
dengan pekerjaan lepas, kenapa saya masih mencari kerja?
Banyak alasan kenapa saya masih
ke sana kemari mencari kerja,meskipun penghasilan yang saya dapatkan dari rumah
lebih dari cukup. Alasan-alasan tersebut berasal dari lingkungan maupun dari
diri sendiri.
Ada hal yang harus saya lakukan
agar saya menjadi lebih dewasa dan matang. Dan hal tersebut tidak bisa saya
dapatkan dari rumah. Saya butuh bersosialisasi, berteman, dan mempunyai kenalan
banyak. Saya ingin melakukan hal-hal yang dulunya tak bisa saya lakukan, maka
dari itu saya ingin keluar dari zona
nyaman ini.
Di atas merupakan alasan pribadi.
Alasan lingkungannya adalah orangtua saya menginginkan anaknya bekerja normal seperti orang lain. Berangkat
pagi, pulang sore. Bertemu dengan orang-orang, bukannya berinteraksi dengan
laptop dan dunia maya.
Menjadi Freelance itu, Tak
Terlihat Kamu Punya Uang Atau Tidak
Di luar rumah, kamu tidak akan
menjadi siapa-siapa. Mereka hanya tahu, kamu adalah sarjana pengangguran yang
belum bekerja. Banyak sekali komentar-komentar yang sebenarnya bukan komentar
negatif, tapi membuat hati miris. “Wulan belum bekerja?”,”Wulan kerja di
mana?”, atau “Kok sarjana di rumah aja?”
Dan semua pertanyaan tersebut
saya jawab, “Kerja di rumah” dan mereka tak mau tahu pekerjaan apa di rumah.
Karena apa? Kerja di rumah bukanlah hal yang membanggakan di sini. Kalian tahu, pekerjaan bagus itu berangkat
pagi, pulang sore.
Seberapa pun uang yang kamu
hasilkan dengan bekerja di rumah, itu tak akan dipedulikan orang. Biarpun
pekerjaanmu menghasilkan pemasukkan yang lebih banyak daripada kerja di luar.
Freelance itu bukan pekerjaan, tapi hanya main-main
Dulu, awal-awal memutuskan
menjadi freelance (bahkan sampai sekarang) orangtua saya
menganggap pekerjaan saya ini main-main. Memang, kalau orang melihat saya
seperti sedang main dengan laptop. Ibu sering berkata, “Kalau pagi itu,
bantu-bantu ibu, baru main.” Iya
main, bukan kerja. Padahal, dari main-main ini saya tak minta uang jajan lagi.
Saya bisa membeli ini itu.
Saya juga ingin loh bekerja di
luar, buktinya saya sudah melamar kerja di sana-sini. Ah, mereka yang mencari
pekerja, pasti tidak bisa melihat bibit bagus nih, sampai saya ditolak terus –
xoxo. Atau sebenarnya, memang di sinilah tempat saya. Menjadi seorang freelance cantik.
Yang tak diketahui banyak orang
adalah, sebelum topi toga saya kenakan, saya sudah melamar kerja. Saya bahkan,
membeli beberapa pakaian kerja di MatahriMall.com. Tentunya, saya membeli
celana kerja wanita MatahariMall yang sesuai dengan kepribadian saya. Karena saya kurang
suka mengenakan rok pada saat itu. Makanya, saya memilih celana saja. Terlebih
lagi, di MatahariMall.com menyediakan berbagai macam celana kerja wanita dengan
model yang trendi dan harga yang terjangkau.
Sebenarnya, apa pun pekerjaan
yang kita pilih, memang seharusnya yang kita cintai. Kalau sudah bekerja di
kantor tapi mengeluh terus menerus, juga buat apa?
Sebenarnya, apa pun pekerjaan yang kita pilih, memang seharusnya yang kita cintai. Kalau sudah bekerja di kantor tapi mengeluh terus menerus, juga buat apa?.
ReplyDeletesaya suka kata kata ini mbak. mengena banget. saya juga jobseeker. salam kenal
Salam kenal :)
DeleteSemangat Mbak. Semoga cepat dapat pekerjaan yang cocok. Sekarang dinikmati saja dulu kerja freelance-nya. Saya aja orang kantoran malah kepengen fokus ngeblog nih. Hihihihi. Cuma harus pertimbangkan masak-masak nih.
ReplyDeleteiya mbak. Hanya saja, dikejar umur :D
Delete