Tulisan ini terinsipirasi dari
iklan rokok di televisi yang sering saya lihat, di sela-sela saya menonton
drama Sabrina, Doni, Fanny, dan Bunda. Yah, saya sering menonton sinetron
tersebut bersama adik saya. Bukan karena ceritanya sih, tapi karena suka
melihat akting Bunda alias Paramitha Rosadi. Tapi, sekarang bukan saatnya
membahas mengenai sinetron tersebut. Bukan pula mengenai iklan rokok. Tapi,
mengenai sukses.
Memangnya, ada apa sih dengan
sukses sampai-sampai, saya harus membahasnya?
Karena sukses merupakan hal yang
diinginkan setiap orang di muka bumi ini. Sukses dijadikan tujuan hidup,
dijadikan penyemangat mereka. Sayangnya, (lagi-lagi) kita lupa bahwa kesuksesan
setiap orang itu berbeda-beda.
Sadar?
Coba saja tengok iklan rokok yang
saya bicarakan.
Buatku, sukses itu mencari pengalaman bukan kemapanan
Buatku, sukses itu hasil mengejar cinta, bukan uang
Buatku, sukses itu menggerakkan lautan manusia bukan roda perusahaan
Buatku, sukses itu mewujudkan impian bukan cuma cari jabatan
Jadi, apa sukses itu menurutmu?
Bagi saya, sukses itu bisa menerbitkan novel solo di penerbit mayor.
Bisa dibilang, sukses menurut
saya tidak jauh berbeda dengan “Sukses itu mewujudkan impian bukan cuma cari
jabatan”. Mungkin, sebagian orang arti sukses adalah memiliki uang banyak,
mobil mewah, rumah gede yang bisa buat main sepak bola, atau dengan jabatan
tinggi. Sayangnya, saya tidak berpikiran demikian. Mungkin, saya memiliki
impian terlalu sederhana, sayangnya impian sederhana saya tak bisa dibeli
dengan uang.
Saya bisa saja menerbitkan naskah
saya di penerbit indie – karena saya punya penerbit indie – tapi ada ego yang
tak mengijinkan saya untuk berbuat demikian. Bukan masalah pemasaran atau takut
tidak ada yang membelinya. Tapi lebih ke ingin diakui. Oleh diri sendiri dan
orang lain. Menjadi pelecut dan pembuktian untuk diri sendiri, bahwa saya
mampu. Saya mempunyai sesuatu.
Impian saya untuk menjadi novelis
sudah bertunas sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama. Bahkan, saya menulisnya
pun sejak saat itu. Di atas buku tulis. Saya tulis tangan. Sampai berbuku-buku.
Setiap satu bab selesai, teman-teman satu kelas akan membacanya, bergantian.
Saya senang sekali, meskipun saat itu saya benar-benar buta dengan tanpa baca.
Dulu, saya selalu suka memakai
tanda seru (!) dan menaruh titik (.) di belakang tanda seru (!.)
Jauh sebelum saya menjadi blogger
(ngeblog dapat duit), saya bercita-cita akan menjadi novelis dan menjadikan hal
tersebut sebagai satu-satunya sumber penghasilan saya. Sayangnya, impian
tersebut belum tercapai. Penolakan demi penolakan masih saya terima dengan
lapang dada.
Apa saya menyerah?
Tidak sama sekali. Saya tidak
pernah menyerah dengan impian saya.
Kalau sedikit terlupakan, iya.
Saya pernah melupakan impian saya
tersebut ketika kuliah. Ketika banyak mata kuliah baru yang menarik perhatian
saya, membuat saya melupakan impian saya tersebut. Bukan berarti lupa sama
sekali ya, karena saat itu ada kelas menulis yang diadakan salah satu penerbit
dan saya lolos ikut kelas tersebut. Sejak saat itu, hasrat menulis saya kembali
muncul.
Menjadi blogger pun dimulai dari
hasrat saya menulis. Ngeblog tidak jauh-jauh dari menulis, meskipun di blog
saya menulis non-fiksi (kebanyakan). Sampai akhirnya, saya mendapatkan
penghasilan dari blog, bukan dari menulis fiksi.
Tentunya, saya tetap berharap
bisa menulis novel dan memiliki buku solo saya sendiri. Penjualan bagus (saya
sudah menyiapkan apa saja yang harus saya lakukan ketika novel saya terbit
nantinya), banyak yang menyukai tulisan saya, dan saya pun ingin bekerja secara
freelance seterusnya.
Impian saya yang lain kalau
sampai novel saya terbit adalah hidup berpindah-pindah sesekali. Mungkin,
sesekali saya akan tinggal di Lombok selama satu bulan menyelesaikan satu
novel? Atau untuk riset. Atau mungkin saya akan berada di Bandung atau mungkin
Jakarta.
Sayangnya, tak banyak orang bisa
memahami jalan pikiran saya. Bahkan, saya dikatakan bodoh karena melewatkan
kesempatan untuk menjadi abdi negara. Yah, setiap orang memiliki impiannya
masing-masing dan kesuksesan versi mereka sendiri.
Jadi, guys, sukses versi lo, seperti apa?
Ngomongin sukses ini leinget obrolan di grup reuni, kebanyakan pendapat awam orang sukses itu berarti "punya". Wah punya moge, wah punya mobil, wah punya mona *eh :D
ReplyDeleteDan kalo personal, sukses itu hmmmm...bisa bahagia lahir bathin dunia akherat, aamiin :)
Sukses versi saya adalah menikmati kebebasan hidup
ReplyDeletesukses aku itu....... BISA PUP TANPA DIGANGGUIN RAFFI xD
ReplyDeleteSukses itu bisa bebas seperti burung, bisa membuat bahagia orang-orang di sekitar apalagi orang tua, bisa hidup mandiri, dan tentu apa yang di impikan tercapai.
ReplyDelete