Beberapa Kelakuan Orang Introvert yang Dianggap Nyeleneh! - Akhirnya, saya membahas mengenai introvert juga setelah saya merasa
banyak sekali kalangan yang beranggapan anak introvert itu nggak asik dan nggak
bisa diajak bercandaan. Sering loh, saya dikatain “Jangan serius-serius, ah!”
padahal memang begitulah saya yang lebih memilih diam ketika pembicaraan mulai
tak asik atau tidak menarik bagi saya. Jadi, sebenarnya mereka yang tak asik
atau justru saya?
Tentunya, artikel ini tidak
merujuk ke mana-mana. Kalau Anda merasa introvert, ekstrovert, atau bahkan
ambivert. Saya sama sekali tidak membicarakan kalian, kalau merasa ya silakan,
kalau ada yang perlu ditambahi silakan berkomentar.
Di sini, saya membicarakan
introvert melankolis, atau saya sendiri. Si pemikir ulung. Perempuan pemeluk
kenangan. Penulis melankolis.
Mau main ke rumah atau ngajak ketemuan? Siap-siap dapat balasan lama.
Karena saya butuh waktu untuk berpikir!
Melakukan apa pun itu, selalu
membuat saya berpikir secara berlebihan. Saya selalu berpikir apa
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, jika saya mengiyakan hal tersebut.
Sedikit contoh, ketika kawan saya mengajak bertemu atau dia akan main ke rumah.
Saya akan membalas sms tersebut sangat lama. Saya akan berpikir, jika saya
bilang iya, apa yang akan terjadi? Dan, apakah saya rela meninggalkan zona nyaman
saya di rumah?
Waktu menjawab sms akan jauh
lebih lama, bila keadaannya saya sedang ingin sendirian. Intinya, saya sedang
benar-benar tidak ingin diganggu. Sebenarnya, saya tipe-tipe perfeksionis yang
tak suka apa yang sudah direncanakan berantakan atau jauh dari perkiraan.
Karena sifat ini, saya sampai
dikatain teman saya “Kamu sehat?” Mungkin, bagi orang lain bertemu kawan adalah
hal menyenangkan, tapi bagi saya tidak selalu. Terlebih lagi ketika ada hal-hal
yang menganggu seperti pekerjaan belum selesai atau saya sedang bersemangat
untuk menulis.
Jadi, ajakan kalian lebih
menyenangkan, sehingga saya harus rela meninggalkan hal menyenangkan lainnya?
SMS Only! No call!
Sering baca tulisan di atas? Iya,
itu kata-kata owner online shop dan
saya dulu owner online shop – xoxo. Tapi,
meskipun saya sudah tak jualan online saya tetap lebih suka berkomunikasi lewat
chat atau sms. Kenapa tidak pakai telepon? Karena saya butuh berpikir untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dan saya tidak mau diganggu
karena saya harus menjawab dalam waktu mepet. Kalau cepet-cepet, bisa-bisa saya
cepat juga berubah pikiran loh.
Lebih baik baca buku di kamar, daripada bertemu orang baru
Sumpah. Saya paling canggung
kalau harus bertemu orang baru, terlebih lagi orangnya seperti saya yang tak
pandai bergaul. Bisa membayangkan, bagaimana jadinya jika dua orang introvert
saling bertemu? Pasti yang menguasai keadaan suara jangkrik. Makanya, saya
kurang suka bertemu dengan orang baru karena sulit membawa diri. Kecuali orang
itu mudah akrab, tentunya saya pun akan lebih mudah beradaptasi.
Ini bukan berarti saya tidak suka
bertemu orang baru, tapi kalau disuruh memilih bertemu orang baru atau membaca
buku di kamar, tentu kalian tahu jawabannya.
Bukannya saya tak bisa diajak bercanda, hanya saja saya perlu berpikir
itu candaan atau sungguhan?
Karena apa-apa perlu saya
pikirkan, terkadang saya tidak bisa membedakan mana bercandaan mana tidak.
Bahkan, orang serius kadang saya pikir bercanda. Ribet ya? Iya, jadi saya itu
ribet sekali. Mungkin inilah yang membuat orang berpikir saya orang aneh atau
tidak biasa. Tapi saya tidak aneh kok. Saya normal sebagaimana orang lain.
Seperti kamu.
Saya memang terlihat galak, tapi sebenarnya saya baik kok. Sini, kenal
lebih dekat
Kawan saya Retno pernah cerita,
kalau teman sekelas kami ingin minta diajarin mata kuliah yang tidak dia
kuasai. Dia minta bantuan ke Retno, tapi Retno pun sama halnya dengan kawan
saya tersebut. Akhirnya, Retno berkata, “Minta bantuan Wulan tuh.” Tapi, kalian
tahu apa yang kawan saya katakan? “Nggak ah. Nggak berani.”
Ehm, bagi mereka yang tahu saya
sekadar tahu. Hanya sekilas-sekilas akan beranggapan saya tidak ramah dan
galak. Saya tekankan, galaknya saya hanya pada wajah – xoxo. Jika yang
beranggapan saya galak, berarti mereka belum benar-benar mengenal saya.
Tolong dimengerti, saya tidak jago membuat prolog dalam pembicaraan
Inilah alasan kenapa saya tidak
terlalu suka bertemu orang baru, karena kami belum akrab itu berarti kami harus
mencari bahan obrolan. Dan, saya benar-benar tak jago membuka perbincangan.
Saya benar-benar tak tahu harus berbicara mengenai apa.
Percayalah, kalian akan menyesal dekat-dekat saya kalau lagi serius
bekerja atau melakukan sesuatu
Hal ini terjadi kepada adik saya.
Adik saya jauh berbeda dengan saya yang lebih pendiam. Bisa dibilang, adik saya
itu ekstrovert. Nah loh, sedarah tapi sifatnya bertolak belakang. Seringkali,
ketika saya serius menulis atau mengerjakan sesuatu, serta merta adik saya ini
datang ke kamar, kemudian berbicara macam-macam. Tentunya, dia langsung saya
usir – xoxo.
Saya sangat nyaman dengan kawan ekstrovert, karena kawan introvert itu
tidak menyenangkan!
Ini serius. Saya sangat nyaman
dengan kawan ekstrovert karena mereka lebih mudah membawa diri dan bisa
memengaruhi lingkungan sekitarnya. Itulah kenapa saya nyaman dekat-dekat dengan
adik saya yang banyak bicara itu. Ketika bertemu teman-teman yang banyak bicara
pun, saya merasa nyaman karena saya bisa cepat beradaptasi. Aneh ya, saya
mengatakan kalau orang introvert itu tidak menyenangkan? Iya, saya ngaku, deh.
Butuh kemantapan hati, sebelum memilih sesuatu
Saya paling bingung diminta untuk
memilih sesuatu, terlebih hal tersebut merupakan hal yang sulit untuk dipilih
alias sama-sama yang saya taksir dan sukai. Perlu waktu lama untuk berpikir
memilih sesuatu, seperti ketika memilih Etro kemarin. Saya butuh berhari-hari
bahkan berbulan-bulan sampai memantapkan pilihan. Tidak mudah memang. Tapi
jangan salah sangka. Ketika saya sudah mantap, saya tidak akan goyah.
Menyuruh saya untuk supel dan banyak bicara, sama saja meminta
ekstrovert untuk diam dalam waktu berjam-jam.
Banyak yang memprotes saya karena
sulit untuk berbicara atau berbicara dalam jumlah banyak. Kata mereka, “Tinggal
ngomong saja, apa susahnya?” coba sini, kalian diminta untuk diam dalam waktu
lama. Bisa? Saya yakin tidak. Karena kecenderungan orang ekstrovert itu
menguasai keadaan dan mereka menguasai keadaan dengan banyak berbicara. Apa pun
bisa mereka jadikan bahan pembicaraan.
Saya tidak menyebutkan canggung
berbicara di depan umum, karena ini sudah pasti. Masih banyak hal yang dimiliki
seorang introvert mulai dari kelemahan atau sifat anehnya dan kelebihan yang
mereka miliki.
Nanti, saya akan sharing lagi,
kebiasaan absurd introvert.
xoxo,
Wulan K.
Saya dulu introvert yang kemudian berimigrasi menjadk extrovert. Tapi lebih suka menyatakan diri saya fleksibel :)
ReplyDeleteButuh kemantapan hati, sebelum memilih sesuatu
ReplyDeleteIni bener banget. Bahkan untuk hal-hal simpel saja, saya butuh waktu lama untuk memutuskannya. Hahaha
saya juga introvert mba Wulan, juga ngerasain hal yang sama dengan mbak. Ada beberapa bedanya: saya nggak kelihatan galak bagi orang galak, tapi kelihatan cuek. Saya suka berteman dengan introvert, karena dengan begitu saya akan jadi riang dan rame :) dan terakhir saya belajar untuk berbicara di depan umum.
ReplyDeleteSalam introvert *saya masih suka kesunyian sampai sekarang*
Duh bacanya serasa bercermin pada kaca, banyak miripnya hehe. Saya juga introvert, dan setiap hal selalu dipikir panjang banget padahal terkadang bukan hal yang penting. Tetap semangat menjadi introvert. Eh... hihi
ReplyDeleteternyata aku introvert , pantesan temen-temenku yang ekstrovert sering salah paham dikira aku lagi marah padahal cuma diem doang 😂
ReplyDelete