Gekikara Ramen, Ramen Goreng Instan Extra Hot - Halo, selamat hari raya idul fitri 1 syawal 1437H ya. Mohon maaf lahir dan batin. Maafkan, bila dalam postingan di blog ini ada salah-salah kata atau menyinggung saudara sekalian.
Di hari raya di hari ketiga ini, saya mulai mencicipi sebuah ramen goreng yang bisa didapatkan di Indomaret terdekat dengan harga berkisar Rp. 6500. Tidak ada rencana khusus bagi saya untuk mencicipi ramen goreng instan ini. Hanya saja, sejak kapan hari saya penasaran bagaimana rasanya ramen instan. Bila biasanya saya membeli ramen di Royal Plaza, sekali-sekali saya ingin mencoba mencicipi ramen instan.
Bagi pecinta mi instan, tentunya tidak akan melewatkan berbagai macam pilihan mi instan yang tersebar di Indonesia. Terlebih lagi, ramen yang identik dengan Jepang, membuat saya ingin mencicipinya. Ya, meskipun saya bukan pecinta mi instan, tapi saya suka mi instan karena saya mantan anak kos (yang pernah ngekos pasti mengerti, betapa eratnya ikatan anak kos dan mi instan).
Tidak tahu kenapa, apa pun makanan yang berbau Jepang, membuat saya tertarik. Seperti matcha Allure yang sering saya ulas di blog ini dan kali ini mengenai mi ramen Gekikara persembahan dari NISSIN.
Rasa
Biasanya, saya makan ramen kuah yang saya beli di foodcourt Royal Plaza Surabaya. Demi merasakan segarnya kuah ramen dan jagung manis, saya rela mengeluarkan uang sekitar Rp. 15.000,- untuk mencicipi ramen tersebut. Awal makan ramen, saya langsung menyukainya karena kuahnya yang segar dan hhmmm... apalagi ya?
Meskipun saya tidak yakin, ramen asli Jepang begitu rasanya, paling tidak lidah saya sudah pernah mencicipi yang namanya ramen. Ya, semoga suatu saat saya bisa mencicipi ramen secara langsung di Jepang, seperti dulu saya ingin mencicipi Gudeg langsung di Jogja.
Gekikira Ramen, memberikan label Halal MUI di sebelah kanan bawah. Jadi, teman-teman muslim yang ingin mencicipi rasanya tak usah khawatir. Mengenai rasa, Gekikara Ramen memberikan rasa extra hot cocok bagi teman-teman yang menyukai rasa pedas. Rasa pedasnya asli. Teman-teman tak perlu menambahi cabai rawit lagi untuk memberikan rasa yang pedas, karena menurut saya rasanya sudah sangat pedas.
Secara pribadi, rasa Gekikara Ramen tidak jauh berbeda dengan mi instan pada umumnya. Mengenai tekstur mi, bumbunya juga. Yang membedakannya hanyalah rasa pedas dan asinnya sangat dominan. Itulah sebabnya, saya kurang menyukai mi ramen instan ini.
Kalau adik saya yang menyukai pedas, mengatakan mi ramen Gekikara ini enak. Sesuai selera dia.
Kemasan
Kemasan Gekikara berwarna hitam dengan tulisan huruf Jepang dan background cabai merah.Dalam kemasan tersebut berkali-kali disebutkan bahwa mi instan tersebut memiliki rasa yang pedas. Memang sih, terbukti pedasnya.
Di dalam kemasan terdapat, mi ukuran jumbo. Sekitar 120g. Kemudian bumbu, cabai bubuk, minyak dengan rasa pedas (kata adik saya yang tadi mencicipinya dan setelah saya baca dalam kemasan memang mengandung minyak cabai), dan sayuran kering.
Cara Membuat
Cara membuat mi ramen instan Gekikara ada dua cara, yaitu cara masak ala Indonesia dan cara masak ala Jepang. Hal ini tertulis jelas dalam kemasan bagian belakangnya. Tentunya, teman-teman sudah bisa menebak, saya memakai cara yang mana. Yap, saya mencoba memasak Gekikara Ramen dengan cara masak ala Jepang. Sebenarnya sih, ala Indonesia maupun Jepang tidak jauh berbeda.
ala Indonesia
Cara memasak ala Indonesia sama seperti cara memasak mi instan pada umumnya, yaitu: didihkan air di dalam panci, sekitar 500ml. Rebus Gekikara Ramen dan sayur kering selama kurang lebih tiga menit, kemudian angkat dan tiriskan. Setelah itu, campurkan mi ramen dengan bumbu yang sudah dituang di atas piring saji. Aduk-aduk dan Gekikara siap dinikmati.
ala Jepang
Jika cara memasak ala Indonesia menggunakan panci, cara memasak ala Jepang menggunakan penggorengan. Iyap, siapkan air di atas penggorengan berkisar 250ml, kemudian masukkan mi ramen, sayur kering, dan saya menambahkan sayuran sendiri yaitu berupa brokoli. Masak ramen sampai air hampir menyusut, kemudian campurkan semua bumbu ke dalam penggorengan. Aduk-aduk dan sajikan ketika air sudah menyusut. Setelah itu Gekikara siap dinikmati.
Terus terang, saya tidak berencana untuk membeli ulang karena saya tidak menyukai rasa pedas dan asin yang dominan (mungkin bisa disiasati dengan mengurangi bumbu). Mungkin, saya akan mencoba mi ramen instan lainnya yang berkuah.
Tentunya, saya masih ingin terus mencoba produk lainnya yang ala-ala Jepang maupun Korea.
xoxo,
Wulan K.
aku pernah nyobain yg ramen kuahnya, pedes bgt, smp bkin mules bsk paginya. Pas nyobain yg ini podo ae. Wes gk tuku maneh :D
ReplyDeletelapeeerrr liatnyaaa, kayaknya enak dan spicy banget siang2 makan ginian :)
ReplyDeletenah kalau yang kuah aku suka nyoba, karena kesukaan suamiku, tapi yang goreng belum pernah
ReplyDeletelapaaaar
ReplyDeleteWahhh XD besok mampir mini markett akhh wkkwkw sepertinya menyenangkan, dari dulu pengen beli tapi takut.. bis lidah saya pun tak tahan
ReplyDeleteWah tadi ke indomaret mau beli ini tapi wurung, skrg kepengen lgi gara2 postinganmu mbak :))
ReplyDeleteJadi pengen nyoba... Tapi pernah coba mir yang ala-ala jepang gitu, kurang pas di lidah ndeso saya. :D
ReplyDeleteitu juga kesukaan anakku.... kalau sekali makan habis 2 bungkus
ReplyDeletetapi tak beliin sebulan sekali aja
ahh mau cobaa.... btw, gambarnya bagus.. pake kamera apa?
ReplyDelete