Perhatikan Hal Berikut Saat Menjadi Admin Media Sosial

Perhatikan Hal Berikut Saat Menjadi Admin Media Sosial -Dengan adanya internet dan media sosial, terciptalah pekerjaan-pekerjaan baru. Yang artinya, semakin banyak peluang bagi kita untuk mengembangkan diri dan juga pengalaman baru. Banyak orang yang memilih bekerja di rumah dengan alasan lebih nyaman dekat keluarga. Hal ini, terbukti banyaknya ibu rumah tangga yang resign dari kantor dan memilih bekerja di rumah. 

Dalam pertemuan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya kemarin, tidak hanya dihadiri oleh blogger saja, tapi juga penggiat media sosial atau yang lebih dikenal sebagai Admin fanpage atau admin twitter. 

Tentunya, teman-teman di sini sudah tahu mengenai pekerjaan ini. Admin twitter merupakan orang dibalik suatu akun, tapi akun ini bukan akun pribadi si pemilik. Dengan kata lain, akun tersebut sebuah akun milik "brand" sesuai tema yang diusung. Misalnya, akun @infosurabaya atau @eventsurabaya. Tentunya, sebagai admin twitter atau admin media sosial, ada hal-hal yang harus dihindari karena mereka membawa nama "brand" yang mereka bangun. Untuk itu, saya akan bahas sedikit mengenai hal tersebut, sesuai pengetahuan saya.

Hindari Konflik

Dalam berinteraksi di dunia nyata pun, kita diharuskan hati-hati dalam bertutur kata. Apalagi, di dunia maya yang terkadang, kita mudah sekali terpeleset dalam menuliskan sesuatu. Pernah kan, menulis yang kita maksudkan hal positif, tapi justru orang lain menerimanya berbeda? Untuk itu, pandai-pandai dalam menyikapi sesuatu di dunia maya. Hal ini, bertujuan untuk menghindari konflik berkepanjangan, yang tak pernah ada ujungnya.

Memang adakalanya, ada pengikut yang resek, yang mencari gara-gara. Karena tidak semua orang memiliki pemikiran yang positif dan selalu menerima hal positif dengan pemikiran negatif. Untuk itu, kita harus pintar-pintar mengolah kata demi tidak mendapatkan konflik lebih lanjut.

Ingat Ini Bukan Akun Personal

Sebagai admin twitter atau admin media sosial yang membawa nama brand, kita harus bisa membedakan mana akun personal mana tidak. Jangan memihak pada suatu hal yang menyebabkan pro dan kontra. Semacam, kita memihak mengenai politik. Tentu, tidak semua pengikut kita memiliki dukungan yang sama dengan kita. Sehingga, kita harus mengambil sifat netral dalam suatu masalah, terlebih lagi mengenai politik dan agama. 

Selain itu, buang jauh-jauh perasaan baper (bawa perasaan) mengenai sesuatu, dan justru mengungkapnya di akun tersebut. Karena, dampaknya akan mengenai nama "brand" tersebut, bukan nama sang admin.

Interaksi Dengan Pengikut

Meskipun bukan akun personal, bukan berarti kita menjadi angkuh dan tidak memedulikan mention yang masuk. Tapi, justru itulah yang harus benar-benar kita perhatikan. Interaksi dengan pengikut sangat baik untuk menambah pengikut lain atau mencari nama atau branding untuk akun yang kita pegang. 

Update Secara Berkala

Ini tak kalah penting dari yang lain. Update secara berkala benar-benar harus dilakukan, agar akun yang kita pegang "hidup". Ada penghuninya. Meskipun pengikut kita sudah banyak sekali, tapi jika tidak ada satu pun pembaruan dalam 24 jam, rasa-rasanya malas juga mengikuti akun tersebut. Untuk apa? Toh, lebih baik kita mengikuti akun yang lebih bermanfaat daripada memenuhi jumlah mengikuti di akun kita.

Berikan Informasi yang Bermanfaat dan Positif

Seperti yang saya sebutkan di atas, untuk menghindari konflik. Dalam memberikan informasi pun harus hal yang positif. Jika hal-hal negatif saja yang kita unggulkan, percayalah tidak perlu waktu lama untuk kita tutup akun. Karena pengikut pun akan malas membaca hal-hal yang berbau negatif. 

Santun Dalam Berinteraksi

Dalam berinteraksi, selalu gunakan bahasa yang santun sesuai branding yang ingin kita susun. Kecuali, kalau memang akun tersebut berisi humor dengan bahasa yang blak-blakan. Beda lagi, kalau akun tersebut berupa akun "brand" yang ingin memberikan nilai positif dalam masyarakat media sosial.

Nah, siapa nih yang pekerjaannya menjadi Admin media sosial? Bagi tipsnya di komentar ya.