Saya pernah ada orang bilang, kalau di setiap bangunan itu pasti ada penghuninya. Tapi, bukan manusia. Iya, itu roh-roh yang tak terlihat bagaimana wujudnya. Agak-agak merinding nih, menulis hal beginian. *xoxo*. Saya sendiri memiliki beberapa kisah janggal. Yang secara akal sehat, tidak mungkin terjadi. Tapi, mau tak mau, ya harus mempercayainya, karena memang begitu adanya.
Jadi, kampus saya itu sudah sekian tahun lamanya berdiri. Terlihat jelas dong, bangunannya itu sudah tua sekali. Dari berbagai macam cerita yang pernah saya dengar, katanya bangunan kampus di Fakultas Teknik banyak hmmm....
Dulu, di Jurusan Teknik Elektro tak pernah sepi oleh mahasiswa. Iya, kami sering kuliah malam, pulang malam, bahkan pernah sampai pagi. Mata ngantuk sekali. Eh, malah ada yang cerita aneh-aneh. Teman satu angkatan bilang, waktu dia merokok dekat kelas - yang kalau siang kami buat belajar-, dekat kamar mandi, dan gamelan tak terpakai. Ia mendengar kegaduhan di dalam kelas. Semacam kelas ramai, begitu. Ada lagi yang nambahin, kalau senior kami, waktu ke kamar mandi ada anak-anak kecil.
Aih, merinding.
Hal ini terjadi sore hari, ketika kampus mulai sepi. Saya dan kawan saya pergi ke toilet, di gedung A7 lantai dua - kalau tidak salah. Saya menunggu teman saya di depan cermin, di kamar kecil tersebut. Sedangkan, teman saya di dalam bilik kecil, toilet. Lalu, saya mendengar suara pintu gaduh. Ah, saya tak ambil pusing. Itu pasti kawan saya. Eh, kok tiba-tiba kawan saya teriak,"Sebentar, Lan!"
"Lho, kenapa?"tanyaku dari luar.
"Itu tadi, kamu goyang-goyang pintu,"sahut kawan saya.
"Eh, bukan aku!"
Padahal, di ruangan tersebut hanya ada kami berdua.
Baiklah, cerita seram di kampus saya tinggal. Kita bahas di indekos kami.
Setelah cukup lama indekos di rumah Bu Kiki, saya mendengar desas desus mengenai rumah tersebut. Katanya, ada penunggunya. Terlebih lagi di belakang, tempat kos kami. Iya, kata si Nana, kawan saya yang sudah lebih dahulu kos di situ, ia sering ditemuin oleh Mbak-mbak berambut panjang. Lalu, cerita datang lagi dari Mbak Yo, yang katanya kalau tidur sering ketindihan, atau tiba-tiba ada yang ketok pintu di kamarnya dan setelah dibuka tidak ada siapa-siapa.
Saya mendengar cerita seperti itu, bagaimana tidak merinding?
Sampailah, saya mengalami hal janggal tersebut.
Jadi kamar saya berada di lantai dua, atau di atas. Bagian bawah ada ruang tv, dapur, kamar mandi. Kami biasanya kumpul-kumpul di ruang tv. Lalu, saat itu ketiga teman saya yang berada di kamar-kamar atas menonton tv di bawah bersama anak-anak lainnya. Turunlah saya, sembari membawa gelas kotor beserta tutupnya. Saya ingin mencuci.
Sudah kebiasaan kami, gerabah ditaroh di dalam kamar. Saya mencuci gelas di dapur, kemudian ikut duduk di depan televisi bersama teman-teman lainnya. Entah kenapa, saat itu saya membawa serta tutup gelas saya ke depan televisi dan meninggalkan gelas di dapur.
Kemudian, ibu kos masuk ke dapur, lalu keluar lagi. Saya kembali ke dapur untuk mengambil gelas. Eh, gelasnya sudah tidak ada. Ah, mungkin diambil ibu kos, karena beliau memiliki gelas serupa. Mungkin dikira itu miliknya. Ya sudahlah, nanti saja saya tanyakan. Saya pun kembali ke atas, ingin menaruh tutup gelas. Sesampainya di kamar, saya terkejut.
Gelas saya sudah berada di tempatnya.
Padahal, teman-teman saya masih di bawah semua. Saat saya tanyakan apa mereka menaruh gelas saya di kamar, mereka menggeleng.
"Lho, kenapa?"tanyaku dari luar.
"Itu tadi, kamu goyang-goyang pintu,"sahut kawan saya.
"Eh, bukan aku!"
Padahal, di ruangan tersebut hanya ada kami berdua.
Baiklah, cerita seram di kampus saya tinggal. Kita bahas di indekos kami.
Setelah cukup lama indekos di rumah Bu Kiki, saya mendengar desas desus mengenai rumah tersebut. Katanya, ada penunggunya. Terlebih lagi di belakang, tempat kos kami. Iya, kata si Nana, kawan saya yang sudah lebih dahulu kos di situ, ia sering ditemuin oleh Mbak-mbak berambut panjang. Lalu, cerita datang lagi dari Mbak Yo, yang katanya kalau tidur sering ketindihan, atau tiba-tiba ada yang ketok pintu di kamarnya dan setelah dibuka tidak ada siapa-siapa.
Saya mendengar cerita seperti itu, bagaimana tidak merinding?
Sampailah, saya mengalami hal janggal tersebut.
Jadi kamar saya berada di lantai dua, atau di atas. Bagian bawah ada ruang tv, dapur, kamar mandi. Kami biasanya kumpul-kumpul di ruang tv. Lalu, saat itu ketiga teman saya yang berada di kamar-kamar atas menonton tv di bawah bersama anak-anak lainnya. Turunlah saya, sembari membawa gelas kotor beserta tutupnya. Saya ingin mencuci.
Sudah kebiasaan kami, gerabah ditaroh di dalam kamar. Saya mencuci gelas di dapur, kemudian ikut duduk di depan televisi bersama teman-teman lainnya. Entah kenapa, saat itu saya membawa serta tutup gelas saya ke depan televisi dan meninggalkan gelas di dapur.
Kemudian, ibu kos masuk ke dapur, lalu keluar lagi. Saya kembali ke dapur untuk mengambil gelas. Eh, gelasnya sudah tidak ada. Ah, mungkin diambil ibu kos, karena beliau memiliki gelas serupa. Mungkin dikira itu miliknya. Ya sudahlah, nanti saja saya tanyakan. Saya pun kembali ke atas, ingin menaruh tutup gelas. Sesampainya di kamar, saya terkejut.
Gelas saya sudah berada di tempatnya.
Padahal, teman-teman saya masih di bawah semua. Saat saya tanyakan apa mereka menaruh gelas saya di kamar, mereka menggeleng.
xoxo,
Wulan K.
Hantunya pengertian :)))
ReplyDeleteiya bener mbak Tika , hantunya baik banget mau bawain keatas, hihihihi
ReplyDeletebtw kapan itu ? seriusan ? kok gak pernah cerita