JNE, Oh My JNE - Saya sedang mencoba mengingat-ingat, kapan kali pertama saya menggunakan jasa pengiriman JNE. Sudah lama sekali rasanya. Ehm, kira-kira awal kuliahan. Ketika itu, pengguna online shop tidak semarak sekarang ini. Bahkan, saya belum benar-benar mengenal online shop kala itu. Kalau tidak salah mengingat, kali pertama saya menggunakan jasa pengiriman JNE ketika saya membeli sebuah krim kecantikan. Itu kira-kira tahun kedua saya di Universitas.
Saat itu, intensitas transaksi online saya tidak terlalu sering, tapi ketika saya sudah pindah kos bersama teman satu kelas, hampir setiap minggu ada saja kurir yang datang ke indekos. Entah itu mengirim krim kecantikan, lulur, pengeriting rambut, atau apalah. Dan, itu pun berkelanjutan ketika studi saya selesai, lalu saya kembali ke kampung halaman.
Jadi, track record saya dalam menggunakan jasa pengiriman JNE sudah tak terhitung jumlahnya. Apalagi sekarang, kurir JNE teramat sering datang ke rumah. Entah mengantar hadiah lomba, barang gratisan, atau ketika saya membeli sesuatu. Tidak terhitung.
Lalu, apa saya merasakan lancar-lancar saja menggunakan jasa pengiriman ini? Oh, tentu tidak. Dalam sebuah sistem, katakanlah sistem dalam sebuah software, terkadang bisa mengalami error. Apalagi, sistem yang dijalankan oleh manusia? Tentunya, banyak kendala yang saya alami. Dan, saya pun pernah menuliskan keluh kesah saya terhadap pihak JNE Mojokerto melalui blog ini. Hasilnya apa dari curhat di blog? Yang kunjungin blog saya jadi banyaaakkk.
Ini serius. Karena postingan saya mengenai kinerja JNE Mojokerto, banyak sekali pembaca yang masuk ke dalam blog saya. Tapi, kebanyakan mereka mengira saya ini karyawan JNE, loh. Padahal, jelas-jelas pada postingan tersebut saya mengeluh karena barang saya tidak sampai-sampai selama empat hari. Dan, dalam postingan tersebut saya sudah memberikan alamat lengkap JNE pusat Mojokerto beserta nomor teleponnya. Eh tapi, masih ada saja yang mengeluh dan bertanya berapa nomor teleponnya.
Capture di atas saya ambil dari surat elektronik yang saya cantumkan dalam blog ini. Surel ini baru saya dapatkan beberapa hari yang lalu. Masih hangat sekali dan saya belum membalasnya. Dari tulisan di atas, dia menganggap saya adalah pegawai JNE dan terkesan minta pertanggungjawaban atas apa yang saya tulis di sini.
Kalau capture di atas saya ambil dari komentar-komentar pada postingan saya di sebelah. Baiklah, sekalian saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di sini. Mereka kebanyakan mengira saya pegawai JNE dan tidak takut dengan memberikan nomor resinya kepada saya. Saya hanya berpikir, mereka loh bisa mencari informasi mengenai JNE Pusat Mojokerto dan terdampar di blog saya. Seharusnya, mereka juga bisa mencari informasi bagaimana cara cek kiriman di website JNE. Daripada komentar di blog saya dan membuat trafik blog saya naik, hayo? *xoxo*
Pengalaman Menggunakan JNE
Sebelumnya, saya sudah pernah share mengenai hal ini. Tapi, tidak ada salahnya saya share kembali karena sistem yang digunakan oleh JNE Mojokerto berubah-ubah. Jadi, selama kurang lebih dua tahun saya di rumah, saya merasa JNE Mojokerto telah mengubah beberapa sistem pengiriman.
Pertama, barang yang akan dikirim ke rumah saya, dikirim langsung oleh kurir JNE pusat, yaitu di Mojokerto kota. Sedangkan, saya sendiri berada di Mojokerto Kabupaten. Sehingga, kurir JNE akan melewati banyak kecamatan untuk sampai ke rumah saya. Itu berarti, pengiriman akan memakan waktu lebih lama. Tapi, itu bukan berarti kinerja JNE lemah dan tidak pernah cepat ya. Karena rumah saya termasuk di dusun. Agak sedikit susah mencarinya. Okelah, kalau itu kurir sudah sering ke rumah. Tapi, untuk kurir baru? Jelas, nyasar!
Kedua, nah untuk sistem yang kedua ini agak berbeda. Jadi, barang yang akan dikirim ke rumah saya, dikirim dulu ke JNE Mojosari. Setelah itu, dari kurir JNE Mojosari baru ke rumah saya. Lama? Tidak. Hanya memakan waktu tiga hari kerja dari hari pertama barang dikirim. Jadi, sama saja. Tapi, keuntungannya bagi saya adalah jika saya ingin mengambil barang langsung bisa ke Mojosari, yang lebih dekat.
Ketiga, kalau yang ini baru-baru saja saya alami. Saya tidak tahu apakah memang sistem sudah ganti atau tidak. Tapi, sistem kedua di atas sudah kembali ke sitem lama, yaitu sistem nomor satu. Lalu, yang ketiga ini saya alami baru saja minggu-minggu ini. Pada nomor resi yang saya cek di website JNE, keterangan pengiriman barang saya adalah BUKAN AREA. Nah, saya bingung apa itu maksudnya. Padahal biasanya kurir JNE ke rumah paling lambat tiga hari dan empat hari kalau kena hari libur. Ini tidak kena hari libur, tapi pengiriman lambat ditambah keterangan BUKAN AREA. Akhirnya, saya yang tidak sabaran *seperti biasa* menghampiri kantor JNE di Mojokerto untuk melabrak, eh, mengambil barang maksudnya.
Dan, ketika di kantor JNE si bapak-bapak di situ mengatakan kalau dusun saya termasuk area di kecamatan Kutorejo. Awalnya, barang saya sudah dibawa tapi karena bukan area pengiriman si kurir, akhirnya barang dibawa balik. Mungkin, maksud si Bapak bukan area Mojosari karena dusun saya termasuk ke arah selatan, yang berdekatan dengan kecamatan Kutorejo kali ya.
Ya, begitulah. Saya memang terkadang suka tidak sabaran dan akhirnya mengubungi kantor JNE dan mengatakan akan mengambil sendiri barang tersebut. Tidak jarang loh, saya sudah jauh-jauh ke sana, eh barangnya sudah dibawa sama kurir.
My JNE
Menanggapi komentar-komentar dalam blog saya. Saya akan memberikan sedikit solusi kepada teman-teman pembaca setia blog saya dan pelanggan setia JNE. Jadi, untuk cek pengiriman atau mengawal pengiriman barang teman-teman, bisa melalui website JNE di www.JNE.co.id. Silakan masukkan nomor resi yang teman-teman miliki, dan search. Nah, di situ akan terpampang keterangan mengenai barang yang masih dalam proses oleh JNE. Entah masih transit di Surabaya, atau justru sudah sampai di kantor JNE Mojokerto.
Ada kabar gembira juga nih, sekarang ada aplikasi yang namanya My JNE yang bisa didownload di smarphone kamu. My JNE merupakan aplikasi yang digunakan untuk kepentingan pengiriman yang menggunakan jasa pengiriman JNE.
Dalam aplikasi JNE teman-teman bisa memasukkan nomor resi pada Search Air Waybill, kemudian tekan Search. Nah, nanti akan ada keterangan seperti pada website resmi JNE. Di sana akan ada keterangan di mana barang pesanan kita berada.
Seperti screenshoot di bawah ini:
Selain itu, pada JNE Mobile juga terdapat fitur untuk cek tarif untuk mengetahui berapa tarif pengiriman, ketika kita membeli sesuatu.
Nah, cek tarif di dalam sebuah aplikasi dalam smartphone yang kita miliki sangat penting loh. Terlebih lagi bagi para pengusaha online shop. Karena tidak mungkin kita ke mana-mana bawa laptop untuk sekadar cek ongkir, atau repot-repot bawa buku pedoman ongkir *xoxo*. Sekarang mah, tekhnologi sudah canggih banget, dan ditambah lagi ada My JNE. Betul, nggak?
Aplikasi My JNE merupakan JNE Revolution, karena ada juga fitur My COD. Nah, sekarang kan banyak tuh marketplace yang menyediakan jasa COD. Bahkan, dusun saya yang pelosok ini bisa loh pakai sistem COD.
Fitur dalam aplikasi My JNE pun tidak hanya itu saja, tapi juga menyediakan fitur untuk mencari konter JNE terdekat dari lokasi kita juga loh. Asik, ya? Jadi, teman-teman tidak perlu komentar pada blog saya untuk tanya di mana lokasi kantor JNE, padahal jelas-jelas sudah saya tulis alamatnya! *hadeeh*.
Nah, teman-teman sudah tahu kan caranya cek pengiriman dan cek ongkir di webiste JNE atau pakai aplikasi My JNE? Lebih mudah dan praktis. Tidak perlu sampai kirim surel ke saya apalagi sms tanya nasib pengiriman barang kalian. Sudah saya jawab di sini ya.
xoxo,
Wulan K.
Hahaha, mbak Wulan kok bisa sih samoai dikira karyawan JNE? Mungkin nulis komplainnya bahasanya ramah banget ya. Xixixi
ReplyDeleteBtw, aku juga merasa terbantu banget nuh dengan adanya aplikasi My JNE di hp. Jadi, nggak perlu ribet lagi kalau mau cek tarif atau barang kirimanku sampai dimana.
Halo Wulan,
ReplyDeleteMakasih yaa udah ikutan giveaway ini. Semoga beruntung! Aheu :D
Salam,
@pungkyprayitno
nice share
ReplyDelete