taken from pexels.com |
Dulu, sepupu saya memasang foto korban kecelakaan di display BBM-nya. Lalu, saya kirim dia sebuah pesan, "Lebih baik, jangan pasang foto seperti itu. Nggak kasihan sama keluarganya?"
Semakin hari, ada saja kejadian yang nyeleneh di media sosial. Mulai dari curhat biasa sampai yang ekstrim. Bertengkar di media sosial, membagikan foto tak pantas, link-link tidak jelas. Kian hari, kian menyesakkan hidup di media sosial. Terlebih lagi, ketika saya melihat hal semacam yang dilakukan oleh sepupu saya.
Seperti yang kita tahu, di media televisi, media cetak, dan media resmi lainnya. Korban kecelakaan atau korban apa pun yang semestinya tidak kita lihat, akan diblur. Itu bertujuan untuk menghormati si korban, keluarga korban, dan diri kita sendiri.
Saat mengunggah foto ke akun media sosial, kita seringkali mengedit foto tersebut agar terlihat lebih baik dan menarik. Sering kita menghapus foto yang tidak sesuai di hati kita. "Ah, jelek."atau terkadang kita difoto tanpa sepengetahuan dan hasilnya tidak bagus."Eh, jangan diupload, ya!"
Sering mengalami hal tersebut?
Saya yakin sering. Lalu, jika kita sendiri enggan terlihat "buruk" atau "tak pantas" terhadap foto-foto tersebut, apa hak kita mengunggah foto korban-korban kecelakaan tersebut? Dan, apa kita tidak memikirkan bagaimana perasaan dari keluarga korban atau si korban sendiri (di akhirat)?
Terlebih lagi, ada orang-orang yang tidak tahan melihat hal semacam itu. Dan, ini saya alami kemarin. Saya tidak ambil pusing, langsung saja saya hide kiriman tersebut.
Jadi, kemarin ada seseorang yang mengunggah foto korban kecelakaan, yang tubuhnya *sensor* yang jelas berantakan. Mau tak mau, saya lihat tersebut langsung membuat perut saya mual. Saya yakin, gelaja semacam ini tidak terjadi pada diri saya saja. Karena setiap orang memiliki hal yang membuatnya mual dan tidak.
Sekarang, coba kita pikirkan. Ketika keluarga si korban tahu, saya mual karena melihat foto tubuh keluarganya. Bagaimana perasaannya? Hei, mereka sedang berduka, janganlah menambah beban dengan menyebarkan hal tidak baik semacam itu.
Bukankah, lebih baik kita memberikan doa dalam hati saja? Tidak perlu memfotonya dan membagikan di media sosial. Kalaupun ingin memberi berita, lebih baik berupa tulisan saja, atau silakan blur gambar tersebut.
Saya tahu, itu sekadar media sosial. Tapi teman, media sosial juga ada etikanya. Memang, kita tidak bisa menebak mana yang akan membuat orang lain "mual,""muak", dengan status kita. Tapi, bukankah lebih baik menyebarkan hal-hal baik saja?
Sebenarnya, foto korban kecelakaan dan lainnya hanya sebagai contoh saja. Terkadang juga ada foto-foto perempuan tak pantas, dan hal-hal jorok lainnya. Please, jangan lagi-lagi mengumbar hal semacam itu.
Baiklah, semoga kita menjadi orang-orang yang beretika dan saling menghormati ya.
Nah.. Iya mbak. Aku juga nggak suka tuh dengan orang yang nyebar kayak gitu. Seolah-olah gambar2 itu seperti tontonan, padahal bukan.
ReplyDeleteAku juga sebel banget kalo ada yang posting foto begitu. Apalagi menjijikan banget fotonya -_- Kalo bukan temen sendiri rasanya pengen banget tak blokir >_<
ReplyDeleteAku biasanya langsung unfriend atau unfollounfollow
DeleteSetuju banget, Wulan. Aku lebih miris, ada aja orang yang masih suka membagikan foto-foto anak-anak korban perang. Kepala pecah, usus terburai, dst. Duh, Gusti! Kita kan bisa membantu dengan cara yang lebih baik. Berdonasi, mengumpulkan barang, atau paling tidak mendoakan.
ReplyDeleteIyaaa mbak. Sedih liatnya
Deletefoto jenajah juga aku kurang suka, kenapa gak di pasang foto semasa hidupnya aja ya
ReplyDeletesama.. gak suka juga kalo ada yang share foto jenazah saat di rumah... sepertinya gak menghormati aja, gitu...
ReplyDeleteiya mbak. :)
Delete