Kartu ATM merupakan hal yang wajib di bawa ke mana-mana ketika berpergian jauh. Terlebih lagi, saya salah satu pelaku jual beli online. Sehingga, ATM sangat penting bagi saya (dan sebagian orang) untuk bertransaksi.
Pernah sekali, ATM saya hilang. Saya panik. Mencari-cari di setiap cela kamar kos, bertanya pada teman-teman, dan mengingat-ingat di mana saya bertransaksi terakhir kali. Namun, tetap saja ATM saya tidak ketemu.
Lalu, apa yang saya lakukan?
Saya menghubungi call center bank dan minta memblokir ATM saya. Karena saya sangat yakin ATM saya benar-benar hilang, hal ini musti dilakukan, takutnya ada yang menyalahgunakan kartu ATM tersebut.
Bagaimana cara mengurus kartu ATM yang hilang?
Setelah kartu ATM saya diblokir, saya mengurus ATM kembali ke bank asal di mana saya buat dahulu. Saya membuat surat kehilangan di kantor polisi dengan membawa fotokopi KTP. Biasanya di kantor polisi akan dimintai keterangan di mana saya menghilangkan kartu ATM tersebut. Karena saya tidak tahu - kalau saya tahu berarti tidak hilang, dong!- saya mengatakan kalau kartu ATM tersebut hilang dalam perjalanan Mojokerto-Surabaya. Dan, di kantor polisi juga dimintai biaya administrasi. Untuk nominalnya, sepantasnya saja.
Lalu, saya pergi ke bank dengan membawa buku tabungan, surat kehilangan, dan fotokopi KTP (bawa aslinya juga). Di sana, saya menemui customer service. Untuk pembuatan kartu ATM baru tidak jauh berbeda dengan awal membuat kartu ATM lama.
Untuk biaya pengganti kartu ATM sekitar Rp. 20.000-,
Nah, begitu pengalaman saya ketika kartu ATM saya hilang. Semoga bisa membantu.
Kalau saya, pernah sekali ATM saya tertelan sama mesin ATM dan momennya pas lagi butuh bangad dana untuk bayar SPP. Untung saja segera saya urus di Kantor BNI pusat wilayah saya berdomisili. Udah gitu pakai modal memelas lagi, gara-gara buku tabungan bukan saya yang pegang.
ReplyDelete