Siang ini, Bapak saya telepon, meminta saya untuk mengantarkan sebotol air mineral pelepas dahaga ke Sawah. Tempat beliau sedang "angon" bebek. Dengan malas-malasan (cuaca sedang panas-panasnya) , saya menurut. Setelah mengisi satu botol penuh air mineral, segera saya berjalan kaki ke Sawah. Tidak lupa saya menyambar ponsel saya. Tentu saja, saya berpikir barangkali ada sesuatu yang "layak" untuk diabadikan.
Saya melewati gang sempit sebelah rumah, ayam-ayam berlarian ketika saya lewat, dengan kedua alis saling bertaut, sebotol air mineral pada tangan kiri, dan smartphone pada tangan kanan. Saya terus berjalan kaki tanpa membawa perlindungan wajah atau apa pun meskipun sinar matahari menyerang tanpa ampun. Kemudian, saya tertegun ketika sudah masuk ke area persawahan yang terletak di belakang penggilingan padi milik keluarga. Langitnya sedang cerah-cerahnya! Saya pun, tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan gumpalan awan seputih kapas di atas sana.
Bapak :) |
Indah bukan? Ada yang ngiri? :D
Dan, di bawah ini adalah beberapa gambar yang saya abadikan sudah cukup lama. Ada gambar langit yang saya ambil dari perkarangan rumah, dan ada yang saya ambil ketika perjalanan.
Kalau nggak salah, ini habis hujan deras kemudian tiba-tiba langit cerah |
Ada cahaya yang menyeruak dibalik genteng :D |
Suka sama bentuk awannya :D |
Awan Sirokumulus? |
Daaannn, ini ketika dalam perjalanan :')
Selalu ada alasan untuk menengadahkan kepala
Selalu ada alasan untuk kembali memeluk kampung halaman
Akan selalu ada alasan untuk saling mengaitkan jemari
Karena setiap alasan, memiliki tempat yang sarat kerinduan
Dan, layak tuk diperjuangkan kembali
- Wulan Kenanga
Adem banget yaaaa.. deket rumah ada sawah, bebek, lengkap dengan langit yang super cihuy :D
ReplyDelete