Terkadang selalu ada yang tersisa dari sebuah rasa sakit. Benci. Penyesalan. Rindu. Bahkan, cinta.
Kau sudah bertekad, berteriak, mengeluarkan sumpah serapah, bahwa kau tak akan mau menyebut namanya kembali, bahkan dalam mimpi. Namun, kau tak bisa mengingkari tatkala perasaan itu kembali hadir. Merindukan senyumannya, atau manis bibirnya. Dan, kau pun luluh.
Tak akan ada yang benar-benar pergi dari masa lalu
Sekeras apa pun kau berusaha untuk lupa. Sekuat apa pun kau mencoba untuk bangkit, akan ada kenangan-kenangan yang menghampiri melalui pengingat kecil di sekitarmu. Melalui sebotol cola kesukaannya. Melalui senyum bocah yang kamu temukan pada lelaki lain. Melalui sepiring mie instan, yang dulu pernah kau buatkan untuknya
Kau yang memintanya untuk pergi, karena kau sudah tak mau tersakiti. Kian hari kau semakin mengerti, menjadi dewasa itu menakutkan namun, harus kau lakukan. Menjadi dewasa itu berarti kau harus melupakan hal yang terjadi kemarin. Kau harus berkembang menjadi lebih baik, atau kau akan tertinggal tertimbun kenangan.
Kau tahu, kau masih merindukannya. Masih mengingat bagaimana rasa tembakau melalui bibirnya. Masih tergambar jelas di matamu, senyum bocahnya. Dan tahu, kalau dia tak pernah mencintaimu, tapi kau tetap menyelipkan namanya dalam doamu. Berharap dia menjadi seperti yang kau inginkan, meskipun kau tahu kemungkinan itu sangatlah kecil.
Saat kau mengatakan untuk tak ingin terusik lagi olehnya, kau hanya ingin tahu, apakah dia mencarimu kembali atau tidak.
Kenyataan itu selalu pahit. Dia tak pernah mencarimu kembali atau bahkan dia benar-benar lupa pernah memberimu harapan cinta sejati.
Kau sadar, dia terlalu sibuk mencintai orang lain, di saat yang sama kau sibuk mencari kabar mengenai dirinya. Jika, kau tahu dia berbuat buruk, kau akan tersenyum dan berkata, "Keputusanku sudah benar." namun, ketika kau tahu dia tidak sepenuhnya salah, kau akan gamang. "Apakah seharusnya, aku bersabar dengan sifatnya itu?"
Seringkali cinta membuatmu lemah, namun cinta juga membuatmu melihat rumput lebih hijau dari biasanya.
Dalam hati kecilmu, kau ingin beranjak dan pergi, namun kau terlalu terlena oleh bayangan masa itu dan terlalu takut akan masa depan.
Kau sadar, kau butuh seseorang di sampingmu, tapi kau juga takut tak ada yang peduli akan hal itu.
0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^