Seringkali saya mendapatkan pesan di facebook. Dari teman SMP ataupun teman kuliah. "Bagaimana novelmu, Lan?" sejujurnya saya ingiiin sekali menjawab "Segera terbit." XD Akhirnya, saya menjawab,"Masih ditolak sana sini." dengan bangga. Ya, saya menjawab dengan bangga.
Sama seperti saat saya mengikuti #KampusFiksi di Malang beberapa waktu yang lalu. Seorang editor dari Diva press (saya lupa namanya) bertanya kepada kami,"Siapa yang naskahnya pernah diterima di penerbit?" saya diam saja. Lalu, ketika beliau bertanya,"Siapa yang naskahnya pernah ditolak penerbit?"Saya yakin, saat itu yang dengan bangga dan yang mengacungkan tangannya paling tinggi adalah saya!
Kenapa saya bangga naskah saya ditolak?
Jawabannya, karena.
Karena itu membuktikan bahwa saya berani mencoba.
Karena itu membuktikan keinginan saya untuk menjadi penulis bukan hanya sekedar bualan semata. Saya sungguhsungguh.
Karena itu membuktikan saya seorang penulis yang tertunda, yang karyanya belum dibaca oleh banyak orang.
Karena itu artinya saya harus lebih banyak belajar lagi untuk menjadi "pantas"
Karena itu artinya saya harus lebih banyak belajar lagi untuk menjadi "pantas"
Karena itu membuktikan saya sudah berusaha meraih impian saya.
Saat kita punya impian, apa yang sudah kita lakukan untuk mewujudkan impian tersebu? Hanya berkata,"Saya ingin menjadi penulis!" ataukah hanya menulis dan menyimpannya untuk diri sendiri? Terlalu takut untuk memulai? Ataukah takut kalau itu hanyalah sebuah mimpi kosong?
Ayolah, jika kita memang benar-benar menginginkan sesuatu berjalanlah untuk mendekati dan meraih. Jangan berdiam diri apalagi menjauh!
Bagaimana kita tahu kalau kita mampu jika kita tidak pernah mencoba? (Klise)
Yuk, nulis!
Salam Cintah,
-Wulansari-
Mojokerto, 01 Mei 2014
sabar wol yang penting usaha terus yang namanya nulis itukan tergantung mood sama kreatifitas penulisnya sendiri hehe gaya bngt ya coment gw wowkwowk:P
ReplyDelete#meno
Hahaha, iya men. Ini lagi usaha kok...
ReplyDeleteMakasih sudah mampir ^_^