Gumpalan awan hitam menggantung di kaki langit tepat diatasku. Motor Beat berwarna merah yang kutumpangi melaju dengan kecepatan standar menuju kafe Matchbox too Jl. Jawa no. 33 Surabaya. Ya, aku akan mengikuti Meet And Greet penulis dari penerbit grasindo.
Matchbox too kala malam hari (foto ini saya dapat dari google) |
Beberapa menit yang lalu, aku mendapat telepon dari temanku Mbak Swastikha yang kukenal dari acara "Gradien Writting Class" yang diadakan penerbit Gradien tahun 2012 silam. Mbak Swastikha mendapatkan kesempatan untuk datang ke acara Meet And Greet penulis Grasindo karena dia mengikuti kuis dari penulis Evergreen mbak Prisca Primasari sedangkan aku tidak bisa ikut karena tidak mengikuti kuis sama sekali. Tapi, Alhamdulillah Mbak Swastikha menghubungiku karena kata Mbak Monica Anggen (Penulis When I Meet You) yang kukenal di "Gradien Writting Class" memintaku untuk datang. Jadi, tanpa memperdulikan langit yang akan segera menumpahkan butir-butiran air motorku langsung menuju ketempat acara.
Awalnya, aku tidak tahu tepatnya kafe Matchbox too itu di mana, tetapi untung saja aku cukup mengenal daerah di sekitar kafe tersebut sehingga aku dengan mudah menemukan tempat tersebut tanpa acara nyasar kemana-mana sebelum hujan mengguyur kota Surabaya. Dan, Alhamdulillah tepat setelah aku masuk kafe hujan turun begitu derasnya (Langsung puter lagu Sheila on 7 "Hujan Turun" :D Just kidding!). Saya sampai di kafe sekitar pukul 14:20 WIB.
Aku sedikit canggung saat memasuki teras kafe tersebut karena ini pertama kalinya aku masuk kesana, terlebih lagi aku adalah peserta "tak terdaftar". Setelah, membayar parkir seharga dua ribu rupiah aku berjalan masuk kedalam kafe. Setelah pintu masuk aku berjalan dengan "tidak yakin" ke aula dalam yang ternyata acara Meet and Greet sudah dimulai. Sebelum duduk aku disuruh mengisi buku tamu terlebih dahulu.
"Atas nama penulis siapa, Mbak?"tanya salah satu panitia acara tersebut. Otakku tidak terlalu cepat untuk menangkap maksud dari Mas-mas tersebut, lalu setelah otakku "ON" segera kujawab.
"Mbak Monic."lalu aku melihat namaku sudah tertulis di sana. Segera kuisi nomor ponsel, e-mail, dan tanda tangan dibuku tamu itu.
Setelah mengisi buku tamu mas-mas panitia tadi memberiku sebuah tas kertas berwarna cokelat dan berkata,"Hidangannya sebelah sana, Mbak." sembari menunjuk bar yang berisikan makanan dan minuman. Aku mengangguk sembari mencari tempat duduk dan mencari keberadaan Mbak Swastikha.
Aku menemukan Mbak Swastika duduk di kursi paling depan tepat didepan para penulis grasindo yang sedang berbincang dengan pembawa acara. Setelah duduk segera kubuka tas berwarna cokelat tersebut dan isinya membuat saya bersyukur datang ketempat ini! Dua buah novel beserta beberapa kertas yang tidak terlalu kuperhatikan karena aku hanya berfokus pada dua novel tersebut.
Novel Mbak Monica anggen (Kiri) dan Novel Stevan Purba(kanan) |
Isi dari tas cokelat : 2 Novel, 5 Kertas entah apa namanya, 5 Voucher seharga 10rb |
Setelah puas melihat-lihat isi tas cokelat saya kembali berfokus pada penulis yang sedang berbincang-bincang di depan. Menceritakan kisah mereka menjadi penulis dan bagaimana bisa sukses menjadi seorang penulis. Lalu, break dengan mendengarkan seorang bernyanyi di panggung. Dan, saya berdiri dari tempatku mengambil hidangan yang di sediakan. Piring saya penuh dengan kentang goreng, roti isi, dan beberapa makanan kecil lainnya (Rakus! Mumpung gratis) dan menyeduh kopi hitam.
Dan kami para peserta diberi kesempatan bertanya dan tentu saja akan mendapatkan novel lagi. Ya, tentu saja saya tidak mendapatkan novel lagi karena tidak ikut bertanya :D. Pertanyaan yang paling saya ingat adalah pertanyaan dari Mbak Dian (kenal di acara GWC juga) tentang bagaimana cara mengatasi saat bosan menulis novel (saya juga sering mengalami itu) dan jawaban yang paling saya ingat adalah jawaban dari Mbak Monic, dia kalau sedang bosan atau jenuh menulis maka dia akan tidur! (Kita sama Mbak! :D )
Setelah itu, acara selesai dengan minta tanda tangan penulis dan berfoto (saya hanya minta tanda tangan Mbak Monic) dan satu persatu peserta Meet and Greet pulang kerumah masing-masing. Sedangkan saya masih berbincang dengan Mbak Swastikha sembari menunggu dia di jemput. Oh, ya, di sana juga saya bertemu dengan Neng Sari yang saya kenal lewat workshop nulis di Malang tempo hari.
Tanda tangan Mbak Monica Anggen (Terima Kasih Mbak ) |
Saat hendak pulang hujan masih membasahi bumi Surabaya namun, tidak deras hanya gerimis saja. Kuputuskan untuk menerjang hujan dan banjir dimana-mana membuat celana dan jaket saya basah. Dan, macet! Tentu saja.
Sampai dikos saya update status (tentu saja!) di BBM dan teman saya berkomentar,"Enak sekali hidupmu!"
Alhamdulillah :)
Terima kasih buat Mbak Monica Anggen yang sudah "nyelipin" saya menjadi peserta Meet and Greet penulis Grasindo dan tentu saja terima kasih untuk Grasindo buat tips-tipsnya (saya berpikir akan mengirim karya saya kesana )
Sekian cerita saya hari ini, nanti kita sharing lagi jika ada kegiatan yang menurut saya patut untuk di bagi :)
Yuk nulis! :)
NB: Sudahkah Anda menulis hari ini?
thank you wulan sudah datang :)
ReplyDeleteTerima kasih mbak Nesya sudah berkunjung ^_^
ReplyDeleteSalam kenal :D