Vemale.com - Banyak orang galau memikirkan jodoh. Dalam kegalauan tersebut, tak sedikit di antara mereka berupaya untuk memantaskan diri agar menjadi pribadi yang berkualitas. Tetapi justru menunjukkan kegalauan dengan kegiatan-kegiatan yang kurang penting, hingga lupa dengan meningkatkan kualitas diri.
---
" Allah... rencanamu selalu indah. Kami bertemu pada masa yang tepat, ketika masing-masing dalam upaya memantaskan diri."
Aku seorang wanita berumur 26 tahun. Selama 26 tahun, aku hidup bersama orang tua dan dua adikku. Kami hidup sederhana bahkan kadang di bawah batas kemiskinan. Ya, itu sempat terjadi saat aku kecil dulu. Kini, setelah aku bekerja, keadaan keluargaku sedikit demi sedikit mulai membaik.
Di usia ke-26 ini, seperti halnya dengan perempuan seusiaku, aku galau memikirkan jodoh. Wajar, bukan, jika aku memikirkan pendamping hidupku di usia yang relatif matang untuk wanita? Banyak cara kutempuh agar aku bisa segera mendapatkan jodoh. Hingga satu waktu aku bertemu dengan seorang ustadz yang menyuruhku untuk memperbanyak sedekah, sholawat, dan membaca al-quran. Dan, aku menurutinya. Aku melakukannya rutin setiap hari. Bersedekah semampuku pada mereka yang membutuhkan.
Sampai pada satu masa, aku bertemu dengan teman SMA-ku. Seorang lelaki yang dulunya adalah Ketua Umum OSIS. Kau tahu apa yang membuatku terkejut ketika berjumpa dengannya? Ia memberiku pertanyaan yang benar-benar membuat duniaku berputar, jungkir balik. Seperti ini pertanyaannya kira-kira,
"Aku bermimpi menikah denganmu. Dan, banyak usaha yang kulakukan agar bisa bertemu kembali denganmu. Kini, setelah kita bertemu, maukah kau menikah denganku?"
Subhanallah, bayangkan saja, melalui mimpi ia bertemu denganku. Kutanya mengapa bisa memimpikanku, ternyata ia rutin sholat istikhoroh, meminta petunjuk agar dipertemukan dengan jodohnya. Dan, dalam mimpi meminta jodoh tersebut, aku ada di dalamnya. Masyallah, begitu jalan cerita yang dibuat oleh-Nya.
Dengan upaya, kami bertemu pada satu sosial media, lalu bercengkrama dan kini bertemu di sebuah cafe. Membicarakan rencana pernikahan kami yang tinggal dua bulan lagi. Allah... rencanamu selalu indah. Kami bertemu pada masa yang tepat, ketika masing-masing dalam upaya memantaskan diri.
(vem/tik)
0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^