Selain Menawarkan Barang, Seller Online Shop Pun Seharusnya Menawarkan Kepercayaan - Saya selalu menekankan dalam setiap artikel yang saya tulis mengenai online shop, bahwa kepercayaan antara seller dan buyer teramat penting. Seller online shop, selain menawarkan barang atau jasa tetapi pun seharusnya menawarkan kepercayaan kepada buyer, begitu pula sebaliknya.
Begitu pula ketika saya menjadi
seller online shop, saya selalu berusaha bertanggung jawab pada setiap barang
yang customer yang beli di saya. Sebelum saya memberi contoh, saya ingin
mengatakan kembali, dulu saya merupakan reseller. Sehingga, untuk urusan
pengiriman atau packing bukan saya
yang melakukannya. Saya hanya menawarkan barang dan bertransaksi dengan
customer saya.
Suatu hari, salah satu barang
pesanan customer itu bocor, isinya tumpah. Meskipun dari penyetok barang tidak mau
mengganti rugi dan memang bila sudah ada di ekspedisi, sudah di luar tanggung
jawab mereka, akhirnya saya yang mengganti ulang barang tersebut. Hal ini saya
lakukan demi tetap menjaga kepercayaan customer saya.
Ceritanya, beberapa bulan yang
lalu. Kalau tidak salah bulan Desember, saya membeli bedak cushion di salah
satu teman saya. Dia kerja di rumah setelah memutuskan resign dari kantornya. Berjualan
online. Saya tahu, bagaimana susahnya memulai bekerja di rumah, terlebih lagi
untuk online shop yang baru merintis. Sangat susah. Akhirnya, hitung-hitung
membantu teman, saya sering membeli barang dagangannya sebagai bentuk dukungan.
Sampai pada puncaknya kemarin,
saya membeli bedak cushion Korea. Saya memesan yang shade natural. Oke, sudah deal. Saya pun menunggu kedatangan bedak
tersebut. Sampai akhirnya, bedak tersebut sampai, saya mengambilnya ke rumahnya.
Sudah menjadi kebiasaan saya,
ketika memiliki benda baru terutama kosmetik, saya akan melakukan beberapa
pemotretan karena pasti akan saya review di blog. Esoknya, saya pun melakukan
hal yang sama dengan bedak tersebut dan mencobanya. Ketika mencoba, saya merasa
aneh karena warna bedak tersebut berbeda. Warnanya lebih cerah ketimbang warna
natural.
Dalam kemasan bedak cushion
tersebut sama sekali tidak ada bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, yang ada
hanya huruf meliuk-liuk yang saya tidak mengerti artinya. Akhirnya, saya
searching sana sini, sampai akhirnya menemukan huruf serupa yang artinya itu
ivory. Yah, ternyata bedak yang saya terima bukan shade natural, tetapi ivory.
Saya pun menanyakan hal tersebut
kepada kawan saya tersebut, lalu dia membalas,”Oh ya, lupa kasih tahu, kalau
yang natural kosong.”
Tuhan, saya tidak tahu saya harus
bagaimana. Dengan entengnya dia berkata demikian, setelah saya menanyakannya.
Coba kalau saya tidak bertanya, mungkin selamanya dia akan bungkam. Mungkin,
dia pikir saya bodoh dan tidak akan tahu itu warna natural atau ivory. Dia
malah bilang, “Nggak apa-apa, Wul. Dipakai saja, tipis-tipis.”
Are you crazy?
Bukan meminta maaf atas
kesalahannya tersebut, dia justru menyarankan untuk memakainya saja. Saya sudah
katakan, kalau bedak tersebut terlanjur saya buka tanpa memeriksanya terlebih
dahulu. Karena saya percaya dia akan amanah dengan barang dagangannya.
“Kamu kok baru bilang kalau
kosong yang natural?”tanya saya.
“Lha, saya juga baru dikasih tahu
ketika barangnya datang,”jawabnya.
Astaga, kenapa dia seperti itu
ya? Seharusnya sebelum menyerahkan barang tersebut kepada saya, dia jujur saja
bahwa natural kosong. Tidak serta merta tutup mulut dan langsung memberikan
bedak tersebut kepada saya. Coba saya tidak komplain, apa dia akan berkata
jujur?
Akhirnya, karena saya tidak
ikhlas dia menawarkan untuk ditukar dengan yang natural untuk pengiriman
berikutnya. Oke, saya setuju. Saya menunggu kabar baik dari dia, tetapi setelah
beberapa minggu tak ada kabar. Saya masih menunggu, akhirnya dia mengirimi saya
pesan kalau barangnya akan siap pertengahan Februari – saat itu dia mengirimi
saya pesan pada pertengahan Januari. Oke, saya bersabar kembali.
Bukan masalah berapa harga bedak
yang saya permasalahkan, tetapi mengenai tanggung jawab dia sebagai seller. Tidak
semestinya dia bertindak seperti itu, terlebih lagi kepada saya yang notabene
teman sendiri. Dia dengan teman sendiri saja begitu, apalagi dengan orang lain?
Sebelum saya menulis ini, saya
sudah konfirmasi kepada teman saya tersebut mengenai bedak cushion yang dia
janjikan. Sekarang sudah akhir Februari dan belum ada kabar. Saya sengaja tidak
menagih ketika pertengahan Februari dan baru menagih sekarang. Lagi-lagi, dia
berkelit katanya barang baru dikirim tanggal 22 Februari kemarin.
Alasan lain kenapa saya tidak pakai saja bedak cushion shade ivory ini, karena warna ivory tidak sesuai dengan kulit saya yang cenderung lebih gelap. Saya sudah terbiasa memakai warna natural yang saru dengan warna kulit. Warna ivory lebih cocok untuk perempuan yang berkulit pucat, seperti orang Korea. Makanya, saya bersikeras untuk menukar, karena kalau tidak ditukar, maka bedak cushion itu akan sia-sia saja di tangan saya. Tidak terpakai.
Okelah, mari kita lihat akhirnya
seperti apa.
xoxo,
-Wulan-
Haha...iya ini yang kadang bikim banyak orang gak mau beli online shop suka ada seller yang gak tanggung jawab terhadap produknya
ReplyDeleteNyebelin deh kalau sampai kejadian seperti itu. :(
ReplyDeleteKepercayaan memang paling penting untuk menunjang majunya suatu usaha. Kalau kepercayaan sudah hilang, ogah banget beli barang di sana lagi. :)
ReplyDeleteMba Wulan, terkadang kita merasakan nggak enak ya kalau nagih gitu. Tapi kalau memang hak ya harus kita minta. Smoga diberikan jalan terbaik ya
ReplyDelete