pic taken from unpsplash.com edited by Wulan Kenanga |
Begini Cara Menghadapi Kegagalan - Beberapa tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di bangku SMA kelas tiga, kami diruwetkan dengan ujian nasional di depan mata. Tak sekadar ujian nasional saja yang membuat kami kalang kabut, sampai percaya dengan omongan bimbingan belajar yang datang ke sekolah-sekolah. Kami pun dibuat pusing dengan pertanyaan, “Ke mana kami setelah ini?”Pertanyaan tersebut benar-benar menghantui. Akan ada masanya pertanyaan-pertanyaan sakral semacam itu akan terucap.
Siswa-siswa yang memiliki nilai
rapor baik, mereka akan mencoba jalur PMDK, sedangkan saya? Ah, lupakan saja. Saat
itu, kawan dekat saya ikut jalur PMDK dan sudah ikut tes. Saya ingat, ketika
hari pengumuman tiba, kawan saya yang tergolong pintar tersebut tak lolos. Dia
sedih luar biasa. Wajahnya cemberut, tak seceria biasanya. Dari situlah, saya
membuat postingan . Maafkan jika dalam postingan tersebut sangat, sangat
berantakan. Maklum, waktu itu masih bau kencur.
Postingan tersebut berisikan
motivasi mengenai kegagalan. Postingan tersebut terinspirasi dari kawan saya. Kali
ini, saya ingin memperbarui postingan tersebut, menambahi dengan pengetahuan
yang saya miliki saat ini.
Hidup Memang Tak Mudah, Kelak Kegagalanmu Akan Berbuah Manis
Bila dalam percintaan juga ada yang
namanya gagal. Hal ini disebut sebagai patah hati karena gagal mendapatkan si
dia, maka kegagalan saya dalam percintaan berbuah manis. Dari kisah tersebut,
cerita saya terpilih dalam kumpulan cerpen Jomblo Prinsip atau Nasib. Tidak
hanya itu, kisah kecil tersebut dilirik oleh editor dari penerbit besar – saya
diminta untuk mengembangkan cerpen yang saya posting di www.nonakenanga.com – ya, meskipun naskah
tersebut belum selesai saya tuliskan.
Saat kawan saya gagal, saya
berkata kepada dia. Sekali mencoba dan berhasil itu tidak seru. Tidak asik.
Tidak ada cerita semacam sinetron. Coba, berpuluh tahun kemudian, ketika kita
memiliki anak, apa yang akan kita ceritakan? “Ah, ibu tes langsung lolos.”
Selesai. Cerita sampai di situ. Coba, kalau kita berulang-ulang gagal lalu
mencoba lagi, sampai berhasil. Butuh berapa jam kita menceritakannya? Sudah
bisa menjadi berapa halaman buku, bila kita menuliskannya? Saya katakan, segala
sesuatunya menjadi mudah itu tidak asik.
Kita tengok Regina Idol. Dia ikut
audisi Indonesian Idol dari yang pertama, sampai akhirnya dia berhasil
menembusnya di Idol 7 (kalau tidak salah). Dan, hebatnya dia menjadi juara
pertama. Coba kita bayangkan, apabila Regina diterima kali pertama dia audisi, apakah
dia bisa menjadi juara satu? Belum tentu.
Selalu ada kisah pahit dan
berdarah-dara dari orang-orang sukses. Jk. Rowling yang kaya raya karena Harry
Potter pun mengalaminya. Bahkan, mungkin lebih berdarah-darah daripada yang
kita (saya) alami.
Tuliskan Banyak Hal Yang Kamu Miliki
Dengan kata lain, kita harus
bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Waktu SMA, ketika saya gagal
atau merasa kehilangan. Maka, saya menulis di atas kertas, apa saja yang saya
miliki. Apa saja yang bisa saya syukuri saat ini. Karena, ketika kita
tersakiti, gagal, patah hati dan kita terus menerus memikirkan hal tersebut,
yang ada justru kita akan semakin tersakiti. Maka, hal yang patut kita kerjakan
adalah mensyukuri apa saja yang kita miliki. Berpikir positif, bahwa nanti akan
lain kesempatan yang tak kalah bagusnya.
Percayalah, Tuhan Tak Pernah Ingkar
Janji Tuhan tak pernah palsu. Akan
ada kesempatan-kesempatan lain di luar sana. Akan selalu ada harapan bagi
orang-orang yang masih percaya. Maka, kita kudu percaya sama yang di atas. Akan
ada masanya, masa-masa sulit akan tertinggal dan kita menyongsong harapan di
depan. Setelah lulus kuliah dan melamar pekerjaan yang tidak dapat-dapat. Hanya
satu yang saya lakukan. Tetap percaya sama Allah. Percaya bahwa rejeki sudah
diatur oleh-Nya. Dan, seperti yang teman-teman lihat sekarang, saya baik-baik
saja dengan pekerjaan yang saya jalani. Justru, saya sangat bersyukur karena
pekerjaan ini, sesuai passion saya.
Ini Sekadar Cobaan Kecil
Contoh lagi JK. Rowling. Dia
menulis Harry Potter, sebanyak 12 kali ditolak penerbit. Bayangkan, jika pada penolakan
ke 12, dia menyerah. Kita tak akan pernah tahu mengenai Harry Potter. Di sisi
lain, kisah dari JK Rowling pun teramat miris. Setahu saya, Jk. Rowling
merupakan janda dan hidup di penampungan dengan anak-anaknya. Nah, bandingkan
dengan kegagalan yang kita alami. Apakah sebesar dia?
Memang, ketika gagal, sakit hati,
rendah diri, kita selalu merasa menjadi orang paling menderita sedunia. Kita
tak pernah sadar, banyak di luar sana yang nasibnya tak seberuntung kita. Oleh
karena itu, yuk banyak-banyak bersyukur. Mumpung bulan puasa juga.
xoxo,
Wulan K.
Awalnya pasti sulit banget ketika kita menjalani sakitnya kegagalan. Pun untuk berpikir positif rasanya sudah tidak ada celah lagi. Tapi seiring waktu, justru kita akan merasa bahwa kegagalanlah yg mendewasakan kita. Nice share mba :)
ReplyDeleteBerat ini pembahasannya hehehe saya kl lagi gagal atas sesuatu bnyak berserah pda tuhan dan bersyukur itu aja cukup bikin hati kembali semangat
ReplyDelete